JAKARTA - Dari "The Jetsons" hingga "Blade Runner", mobil terbang telah lama menjadi ciri khas film fiksi ilmiah. Namun, fiksi ilmiah kini menjadi kenyataan ketika taksi terbang sungguhan berhasil menyelesaikan penerbangan uji sejauh 561 mil (902 km) di atas California. Untuk memberikan perspektif, jarak tersebut sekitar dua kali panjang Grand Canyon.
Taksi terbang ini adalah hasil karya Joby Aviation dan menggunakan bahan bakar hidrogen, yang berarti tidak menghasilkan emisi selain uap air.
"Bayangkan bisa terbang dari San Francisco ke San Diego, Boston ke Baltimore, atau Nashville ke New Orleans tanpa perlu pergi ke bandara dan tanpa emisi selain air. Dunia itu semakin dekat," kata JoeBen Bevirt, pendiri dan CEO Joby.
Our landmark 523-mile eVTOL flight with a hydrogen-electric aircraft demonstrates the potential for emissions-free regional aviation, from city center to city center.
Check out this video for a bit more detail on how we developed the demonstrator aircraft, leveraging H2FLY's… pic.twitter.com/UfUT68PQal
— Joby Aviation (@jobyaviation) July 24, 2024
Taksi udara, yang sebagian didanai oleh militer AS, ditenagai oleh enam baling-baling yang memungkinkannya lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter. Setelah mengudara, baling-baling ini berputar dari posisi vertikal ke horizontal, memungkinkan taksi terbang maju seperti pesawat sayap tetap tradisional.
Kapasitas adaptif ini memungkinkan taksi membawa empat penumpang dengan kecepatan tertinggi 200 mil per jam (322 km/jam) atau terbang di dalam kawasan perkotaan.
Yang membuat pesawat Joby ini unik adalah sumber tenaga untuk baling-balingnya. Pesawat ini adalah versi modifikasi dari pesawat listrik asli yang telah menyelesaikan 25.000 mil (40.000 km) penerbangan uji.
Alih-alih menggunakan bahan bakar fosil atau sistem listrik murni, Joby kini menciptakan sistem tenaga hidrogen-listrik untuk menyediakan energi bersih dalam penerbangan jarak jauh.
Pesawat ini menggunakan sel bahan bakar yang mampu menampung 40 kg (88 lbs) hidrogen cair yang dapat diubah menjadi listrik, panas, dan uap air selama penerbangan. Namun, taksi masih memiliki beberapa baterai untuk memberikan daya tambahan saat lepas landas dan mendarat.
Keunggulan penggunaan hidrogen adalah memungkinkan pesawat untuk bepergian lebih jauh tanpa perlu mengisi bahan bakar.
Desain taksi terbang yang menggunakan hidrogen ini memungkinkan untuk melakukan perjalanan antar kota bahkan antar negara tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar.
Joby Aviation mengumumkan bahwa mereka telah memecahkan rekor baru hanya beberapa minggu setelah melipatgandakan jarak sebelumnya dengan melakukan perjalanan sejauh 523 mil (842 km) dalam satu kali pengisian bahan bakar.
"Perjalanan udara adalah kunci kemajuan manusia, tetapi kita perlu menemukan cara untuk membuatnya lebih bersih," kata Bevirt.
BACA JUGA:
Dengan jarak tempuh 561 mil, penumpang yang memulai perjalanan di London dapat dengan nyaman bepergian sejauh Paris, Zurich, dan Edinburgh tanpa perlu berhenti.
Joby mengatakan bahwa pesawat bertenaga baterai mereka akan tersedia untuk dijual pada tahun 2025. Sedangkan model bertenaga hidrogen diharapkan segera menyusul.
Joby Aviation berencana untuk meluncurkan layanan taksi udara di Dubai mulai tahun 2025, yang akan mengangkut penumpang dari Bandara Dubai ke Palm Jumeirah hanya dalam 10 menit.
Perusahaan juga menyoroti bahwa kemajuan yang dibuat dalam meluncurkan taksi terbang bertenaga baterai seharusnya membuka jalan bagi versi sel hidrogen untuk mengikuti. Namun, Joby Aviation belum mengomentari berapa biaya model bertenaga baterai maupun hidrogen.