JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, ANA Holdings Inc., bekerja sama dengan perusahaan rintisan Amerika Serikat Joby Aviation Inc., akan membawa layanan taksi udara ke Jepang, dengan target memulai layanan saat Pameran Dunia 2025 di Osaka.
Induk All Nippon Airways Co., dan perusahaan AS akan bekerja sama dalam operasi penerbangan, manajemen lalu lintas, pengembangan infrastruktur dan pelatihan pilot untuk taksi terbang, kata mereka dalam rilis bersama.
Joby Aviation menargetkan peluncuran layanan taksi udara pada tahun 2024. Mereka mengembangkan pesawat listrik lima kursi yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, dengan jangkauan maksimum 241 kilometer dan kecepatan tertinggi 321 km per jam.
"Mampu menyediakan (pelanggan kami) pilihan untuk bepergian dengan cepat dan berkelanjutan, dari bandara internasional ke lokasi pusat kota sangat menarik," kata Wakil Presiden Eksekutif ANA Holdings Koji Shibata dalam siaran pers, mengutip Kyodo News 15 Februari.
ANA mengikuti Toyota Motor Corp dalam bekerja sama dengan pembuat pesawat listrik AS. Produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan volume mengatakan pada tahun 2020, mereka menginvestasikan 394 juta dolar AS di Joby Aviation, untuk berbagi keahliannya dalam pembuatan mobil dan teknologi elektrifikasi untuk membantu memproduksi massal pesawat listrik.
Saingan ANA, Japan Airlines Co., juga bekerja sama dengan perusahaan perdagangan Sumitomo Corp., dan pabrikan pesawat AS Bell Textron Inc., untuk mengembangkan taksi terbang. Menjajaki peluang bisnis untuk layanan mobilitas udara generasi mendatang di Jepang dan negara-negara Asia lainnya.
Pengumuman oleh ANA datang pada saat pemerintah Jepang telah mendorong pengembangan mobil terbang, dengan tujuan untuk menggunakannya secara praktis sekitar tahun 2023 hingga 2025, untuk tujuan seperti pengiriman barang di daerah pegunungan dan perkotaan.
Ke depan, pemerintah mengantisipasi penggunaan sistem transportasi baru untuk mengangkut orang di daerah perkotaan dan untuk bantuan bencana, seperti transportasi darurat bekerja sama dengan perusahaan swasta di sektor logistik dan mobil, kata pemerintah.
Di pameran Osaka, Jepang sedang mengincar mobil terbang yang menawarkan tumpangan penumpang di sekitar pulau buatan Kota Yumeshima, tempat pameran, atau bolak-balik antara pulau dan bandara yang terletak sekitar 20 kilometer jauhnya, menjadikannya salah satu atraksi utama.
Seiring dengan semakin intensifnya perlombaan pengembangan mobilitas terbang, seorang pejabat di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri mengatakan, mengamankan keselamatan adalah salah satu tantangan yang perlu ditangani.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, di antara pengembang Jepang, SkyDrive Inc., sebuah startup dengan insinyur dari Toyota, melakukan uji terbang berawak mobil terbangnya pada tahun 2019 dan juga berharap dapat menawarkan layanan selama pameran tahun 2025.