JAKARTA - Produksi massal "mobil terbang" untuk menyediakan layanan taksi udara kepada pengunjung World Expo 2025 di Osaka, Jepang kemungkinan tidak akan selesai tepat waktu untuk pembukaan acara tersebut, karena keterlambatan sertifikasi keselamatan, kata empat operator yang terlibat dalam proyek tersebut.
Jepang merencanakan layanan taksi udara menjadi salah satu daya tarik dalam kegiatan internasional tersebut. Taksi udara yang digunakan berkapasitas dua hingga lima tempat duduk, untuk menyediakan akses ke lokasi acara yang digelar di pulau buatan Yumeshima di Teluk Osaka.
Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura berupaya menggunakan pameran ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan ide penerapan mobil terbang ke masyarakat.
Namun, dengan kendala keselamatan yang belum terselesaikan dan hanya tinggal sekitar satu setengah tahun lagi hingga pameran tersebut dibuka, jumlah taksi yang diharapkan siap tepat waktu jumlahnya terbatas.
Pada Bulan Februari, Japan Association for the 2025 World Exposition mengumumkan mereka telah memilih empat kelompok untuk mengoperasikan layanan taksi udara yang menghubungkan tiga zona tempat pameran, yakni Yumeshima, Osaka pusat dan Bandara Internasional Kansai di dekatnya.
ANA Holdings Inc., perusahaan induk All Nippon Airways Co., bekerja sama dengan Joby Aviation Inc., untuk mengoperasikan pesawat lepas landas dan mendarat vertikal yang dikembangkan oleh startup AS.
Sementara, SkyDrive Inc. yang berbasis di Jepang juga berencana menyediakan layanan tersebut dengan kendaraan yang dikembangkannya.
Sedangkan Japan Airlines Co., dan Marubeni Corp., berencana menggunakan pesawat yang masing-masing dikembangkan oleh Volocopter GmbH dari Jerman dan Vertical Aerospace Group Ltd., dari Inggris.
Namun karena, mobil terbang diklasifikasikan sebagai pesawat terbang berdasarkan undang-undang penerbangan di Negeri Matahari Terbit, operator harus mendapatkan sertifikat kelaikan udara untuk setiap kendaraan, selain "sertifikat tipe" untuk setiap desain pesawat, sebelum melanjutkan produksi massal.
Vertical Aerospace mengatakan, pihaknya berencana untuk mendapatkan sertifikat tipe untuk pesawatnya pada tahun 2026, dan mitranya Marubeni mengakui, pihaknya telah menyerah pada operasi komersial untuk pameran tersebut, bertujuan untuk melakukan penerbangan demonstrasi dengan hanya pilot yang berada di dalamnya.
Adapun SkyDrive, yang juga ingin mendapatkan sertifikat tipe pada tahun 2026, sedang mempertimbangkan pesawat yang beroperasi secara komersial yang telah memperoleh sertifikat kelaikan udara. Jumlah kendaraan yang siap pada waktunya untuk acara tersebut akan diungkapkan sesegera mungkin, katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, ANA dan JAL mengatakan mereka berencana untuk meluncurkan operasi komersial pada tahun 2024 hingga 2025, sedang mempertimbangkan apakah akan menyediakan layanan mereka di pameran tersebut.
"Proses untuk menunjukkan bahwa kendaraan ini dapat mengangkut penumpang adalah hal yang sangat serius. Kami sedang mempertimbangkan bagaimana cara memamerkan beragam pesawat tersebut," kata seorang pejabat penyelenggara acara, dikutip dari Kyodo News 25 Oktober.
Diketahui, World Expo 2025 akan berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober dengan tema "Designing Future Society for Our Lives".