Bagikan:

JAKARTA - Wakil kepala biro politik Hamas yang berbasis di Lebanon Saleh al-Arouri mengatakan pertempuran belum dimulai, mengungkap sempat bertemu dengan Pemimpin Hizbullah.

Dalam wawancara telepon dengan al-Manar, saluran TV Hizbullah, al-Arouri mengatakan para pemimpin Hamas terus berkomunikasi dengan Hizbullah.

Al-Arouri juga mengungkapkan ia bertemu dengan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada tanggal 7 Oktober, hari serangan Hamas terhadap Israel, namun tidak semua pertemuan mereka dipublikasikan.

"Pertempuran kami juga merupakan pertempuran Hizbullah," ujarnya seperti melansir The Times of Israel 26 Oktober.

Dalam sebuah publikasi yang diterbitkan kemarin, Al-Arouri terlihat mengadakan pertemuan dengan Nasrallah dan Pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhaleh.

"Jika musuh masuk melalui jalur darat, itu akan menjadi kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya (bagi Israel)," ujarnya memperingatkan, mengacu pada perkiraan serangan darat Israel ke Gaza, mengklaim kelompok itu berada dalam kondisi baik meski diserang oleh Israel.

Mengenai sandera yang ditahan oleh Hamas, al Arouri mengatakan warga negara lain merupakan 'tamu'. Namun, tahanan Israel akan ditukar dengan tahanan Hamas di Israel. Diketahui, banyak dari sandera yang berjumlah sekitar 220 orang memiliki kewarganegaraan asing.

Diberitakan sebelumnya, Pemimpin kelompok militan Lebanon Hizbullah, serta Hamas dan Jihad Islam dari Palestina menggelar pertemuan guna membahas langkah yang harus diambil oleh aliansi itu untuk mendapatkan kemenangan.

"Penilaian dilakukan terhadap posisi internasional yang diambil dan apa yang harus dilakukan oleh pihak Poros Perlawanan, untuk mewujudkan kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina, untuk menghentikan agresi brutal," kata Hizbullah, melansir Reuters.

"Ada kesepakatan untuk melanjutkan koordinasi," lanjut Hizbullah.

Diketahui, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, bentrokan bersenjata pecah di perbatasan Israel-Lebanon hampir setiap hari.