Bagikan:

JAKARTA - Tentara Israel melakukan serangan yang direncanakan dengan tank di Gaza utara pada Hari Kamis, sebelum keluar dari wilayah kantong tersebut setelah beberapa jam, menurut Israel Defense Forces (IDF).

Video yang dipublikasikan IDF menunjukkan tank dan kendaraan lapis baja, termasuk buldoser, bergerak di jalan dekat pagar di perbatasan kedua negara.

Tank-tank tersebut dikatakan kemudian melepaskan tembakan, dengan beberapa kerusakan terlihat di dekatnya.

IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan, serangan itu adalah "bagian dari persiapan untuk tahap pertempuran berikutnya," melansir CNN 25 Oktober.

"Tentara keluar dari lokasi setelah aktivitas selesai," lanjut pernyataan itu.

Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, misi tersebut memakan waktu "beberapa jam" dan tidak ada seorang pun dari IDF yang terluka.

"Melalui serangan itu kami melenyapkan musuh, kami menetralisir ancaman, membongkar bahan peledak, menetralisir penyergapan," jelas Hagari seperti mengutip BBC.

Juru bicara lainnya Peter Lerner menggambarkan itu sebagai serangan besar namun cakupannya terbatas, mengatakan itu adalah "operasi yang jelas dan menyeluruh yang dimaksudkan untuk menciptakan persyaratan yang lebih baik untuk operasi darat, jika dan ketika hal itu terjadi."

"Kami benar-benar melawan musuh yang berencana melakukan serangan terhadap kami dengan peluru kendali anti-tank," jelasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi, pasukan IDF masih mempersiapkan invasi darat, namun tidak memberikan petunjuk mengenai waktunya.

Sementara, Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi pekan ini mengakui, serang darat ke Gaza tertunda karena taktik dan strategi, tetapi berjanji akan mempertahankan negaranya.

"Kami memanfaatkan setiap menit untuk menjadi lebih siap," jelasnya, dikutip dari The Times of Israel.

Sedangkan kelompok militan Palestina Hamas mengatakan siap menghadapi serangan darat ke Jalur Gaza, saat militer Israel (IDF) menantikan perintah untuk melakukan serbuan.

"Kelompok perlawanan (Palestina) memiliki persatuan dan kekuatan, karena mereka dapat mengendalikan operasi tempur dan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi untuk melawan agresi darat apa pun di Gaza," kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua dalam pernyataan yang diunggah ke Telegram seperti dikutip dari TASS.