Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Israel bergerak maju lebih jauh pada Hari Minggu ke lingkungan Shejaia di Gaza utara dan bergerak lebih dalam ke Rafah barat dan tengah di selatan, menewaskan sedikitnya enam warga Palestina dan menghancurkan beberapa rumah, kata penduduk.

Tank-tank Israel, yang bergerak kembali ke Shejaia empat hari lalu, melepaskan tembakan ke arah beberapa rumah, membuat keluarga-keluarga terjebak di dalam dan tidak dapat pergi, kata penduduk.

Berbicara pada rapat kabinet mingguan pada Hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengulangi pendiriannya, tidak ada yang dapat mengubah kemenangan dalam perang melawan kelompok militan Islam Hamas.

"Pasukan kami beroperasi di Rafah, Shejaia, di mana-mana di Jalur Gaza. Puluhan teroris disingkirkan setiap hari. Ini adalah pertarungan sulit yang dilancarkan di atas tanah, terkadang dalam pertarungan jarak dekat, dan juga di bawah tanah," kata Netanyahu, melansir Reuters 30 Juni.

"Kami berkomitmen untuk berjuang sampai kami mencapai semua tujuan kami: Membasmi Hamas, memulangkan semua sandera kami, memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel, dan memulangkan penduduk kami dengan aman ke rumah mereka di selatan dan utara," urainya.

Beberapa jam setelah komentar Netanyahu, sayap bersenjata Hamas merilis sebuah video yang dimaksudkan untuk menunjukkan pembuatan senjata, sebagai bentuk perlawanan.

Video tersebut, yang tidak segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan para pejuang mempersiapkan hulu ledak roket anti-tank. Di latar belakang, layar TV besar menayangkan berita terkini untuk menunjukkan bahwa video tersebut baru saja dibuat.

"Persiapan kami terus berlanjut," kata tulisan di akhir film pendek tersebut.

Militer Israel (IDF) mengatakan, pasukan yang beroperasi di Shejaia telah menewaskan beberapa pria bersenjata Palestina selama sehari terakhir.

Pasukan Israel menemukan infrastruktur militer di dalam sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menemukan puluhan senjata dan "dokumen intelijen yang berharga", kata IDF juga.

Dalam penggerebekan lain di Shejaia, pasukan menemukan "ruang perang teroris" di sebuah klinik, kata militer, yang kembali menuduh Hamas "menanamkan dirinya dalam bangunan sipil untuk tujuan teror".

Hamas membantah menggunakan lokasi sipil seperti sekolah dan rumah sakit untuk tujuan militer.

Terpisah, sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam yang bersekutu melaporkan pertempuran sengit di Shejaia dan Rafah, dengan mengatakan para pejuang mereka telah menembakkan roket anti-tank dan bom mortir terhadap pasukan Israel yang beroperasi di sana.

Lebih dari delapan bulan dalam perang udara dan darat Israel di Gaza, militan terus melancarkan serangan terhadap pasukan Israel, yang beroperasi di wilayah yang menurut tentara Israel telah dikuasainya beberapa bulan lalu.

Otoritas kesehatan Gaza pada Hari Minggu mengumumkan, jumlah warga sipil yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel ke Jalur Gaza, baik dari darat, laut, maupun udara, pada 7 Oktober 2023, telah mencapai lebih dari 37.877 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 86.969 orang lainnya terluka, dikutip dari WAFA.