JAKARTA - Pasukan Israel bergerak lebih jauh ke beberapa kota di sisi timur Khan Younis di Gaza selatan pada Kamis, 25 Juli, beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di parlemen Amerika Serikat (AS).
Pertempuran dalam beberapa hari terakhir berpusat di sekitar kota timur Bani Suaila, Al-Zanna, dan Al-Karara, di mana tentara menemukan mayat lima warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Pengeboman Israel meningkat di beberapa daerah di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, ketika tank-tank beroperasi di utara, barat dan di pusat kota, kata warga dan petugas medis. Beberapa warga Palestina juga terluka dalam tembakan Israel pada Kamis pagi.
Militer Israel mengatakan pasukan yang beroperasi di Khan Younis membunuh puluhan militan dan membongkar sekitar 50 infrastruktur militer, sementara mereka melanjutkan aktivitas di Rafah, menewaskan dua militan.
Dalam pidatonya di Kongres AS, Netanyahu mengatakan pemerintahnya terlibat aktif dalam mengupayakan pembebasan sandera yang tersisa dan yakin akan berhasil.
Militan Hamas menyandera lebih dari 250 orang dalam serangan pagi hari ke Israel selatan dan membunuh 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.
Israel membalas dengan bersumpah untuk membasmi Hamas di Gaza dalam perang sembilan bulan yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina, kata pejabat kesehatan Gaza.
Beberapa orang terluka di kota-kota bagian timur akibat penembakan tank dan udara Israel, sementara serangan udara di timur Khan Younis menewaskan empat orang, kata pejabat kesehatan Palestina.
Hamas menggambarkan komentar Netanyahu sebagai “kebohongan murni” yang menuduhnya menggagalkan upaya untuk mengakhiri perang.
Komentar Netanyahu juga mengecewakan banyak pengungsi Palestina yang mengharapkan sinyal yang lebih jelas tentang berakhirnya pertempuran, yang telah membuat wilayah yang penuh sesak itu terbuang sia-sia dan menciptakan krisis kemanusiaan
“Sungguh menyedihkan, dia bahkan tidak menyebutkan gencatan senjata sama sekali, tidak sekali pun,” kata Tamer Al-Burai, seorang warga Kota Gaza, yang kini mengungsi di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah.
“Masyarakat menunggu kejutan, pengumuman gencatan senjata oleh Netanyahu sebagai hadiah kepada (Presiden AS) joe Biden, namun mereka tertidur dengan banyak kekecewaan, karena Netanyahu mengatakan dia bertekad untuk melanjutkan perang,” kata Burai kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Deir Al-Balah, yang belum diserbu tank, saat ini dipenuhi ratusan ribu warga Palestina, yang mengungsi dari daerah lain di wilayah kantong tersebut, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta orang.
“Netanyahu berbicara dalam sebuah drama, dia berbicara dengan badut,” kata Burai.
Upaya diplomatik yang dilakukan mediator Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat, untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, tampaknya terhenti, karena Israel diperkirakan akan mengirimkan delegasi untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut pada minggu depan.