JAKARTA - Pejabat Hamas Osama Hamdan memperingatkan pada Hari Selasa, tidak akan ada kesepakatan gencatan senjata, jika agresi militer Israel terus berlanjut di Rafah.
Komentar Hamdan disampaikan dalam konferensi pers di Beirut ketika delegasi dari Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza, tiba di Kairo dari Doha untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata, sebuah pernyataan dari kelompok tersebut mengatakan kemarin.
"Kami tegaskan operasi militer di Rafah jika dilakukan Israel tidak akan menjadi piknik tentara (Israel)," kata Hamdan, melansir Reuters 8 Mei.
"Keputusan ada di tangan (PM Israel Benjamin) Netanyahu," tambahnya, sambil mengatakan proposal gencatan senjata terbaru yang disetujui Hamas "mewakili upaya minimum untuk menanggapi tuntutan rakyat dan perlawanan kami."
Diberitakan sebelumnya, Israel Defense Forces (IDF) telah melancarkan operasi kontraterorisme di bagian timur Kota Rafah, Jalur Gaza, pada Senin malam waktu setempat.
Israel juga mengklaim telah mengambil kendali atas wilayah Rafah yang merupakan perbatasan antara Gaza dan Mesir. Serangan ke Rafah sejak lama direncanakan Israel, untuk memburu sisa batalyon kelompok militan Hamas yang diklaim berada di kota selatan Gaza itu.
BACA JUGA:
Pasukan juga Israel merebut perbatasan utama antara Mesir dan Gaza selatan pada Selasa pagi, menutup jalur bantuan penting ke wilayah Palestina yang sudah berada di ambang kelaparan.
"Perlintasan Rafah dulunya dan akan tetap menjadi perlintasan murni Mesir-Palestina," tegas Hamdan.