JAKARTA - Singapura mengkonfirmasi pengoperasian taksi terbang pertama mereka, Volocity pada tahun 2023. Artinya Singapura akan menjadi negara pertama yang menggunakan taksi terbang untuk transportasi udara.
Jika tidak ada halangan, rencananya taksi udara tersebut akan diresmikan pada 2023 mendatang. Dikembangkan oleh Volocopter GmbH yakni perusahaan asal Bruchsal, Baden yang didirikan pada 2011.
Saat diperhatikan secara detil dari segi visualnya, taksi terbang ini terlihat mirip dengan sebuah drone berukuran besar, yang dilengkapi dengan motor penggerak berupa baling-baling dalam jumlah yang cukup banyak.
BACA JUGA:
Namun, karena bodinya yang tidak besar, kapasitas penumpangnya pun hanya sanggup menampung dua orang saja, yakni satu pengemudi atau pilot dan satu penumpang.
Ke depannya, Volocopter mengatakan akan menambahkan kapasitas dari taksi udara tersebut, dengan mengorbankan sang pilot yang digantikan oleh sistem terbang otonom.
Kemajuannya, saat ini perusahaan tengah berusaha untuk mendapatkan izin layak terbang dari otoritas penerbangan sipil di Singapura dan (CAAS) Agency for Aviation Safety of the European Union (EASA). Diketahui, Volocopter berhasil melakukan pernerbangan uji jarak dekat di Marina Bay tahun lalu.
Tidak sedikit yang memprediksi, saat moment perluncuran pada 2023 nanti, taksi terbang itu dapat melayani perjalanan yang lebih jauh, bahkan melewati batas negara, tidak hanya di sekitaran Singapura saja.
The year is almost over! Time to assess what #Volocopter accomplished this year. First up, our memorandum of understanding with @GrabSG for a joint feasibility study in Southeast Asia: #2020 #WhatWeDid pic.twitter.com/Lv3MXLLzMC
— Volocopter (@volocopter) December 10, 2020
Menyoal harga, tentu taksi udara ini tidak sama dengan taksi pada umumnya di jalan raya. Bagi yang ingin mencobanya, akan dikenakan tarif sebesar Rp5,1 juta dengan durasi terbang hanya 15 menit, jarak 35 kilometer dan kecepatan penerbangan hingga 110 kilometer per jam.
Tiket taksi terbang tersebut juga sudah dapat dipesan sejak dua bulan terakhir. Jika dilihat dari harga, sepertinya terlalu mahal bukan, tetapi untuk pengalaman mengapa tidak.
Nantinya Volocopter akan bekerja sama dengan Grab untuk melayani transportasi online penumpangnya. Keduanya telah melakukan MoU sejak tahun lalu untuk pengoperasian kendaran taksi udara tersebut.