Banjir Akibat Hujan Deras Landa Provinsi Sichuan, Pemerintah China Evakuasi 80 Ribu Penduduk
Ilustrasi banjir di China. (Wikimedia Commons/Huangdan2060)

Bagikan:

JAKARTA - Lebih dari 80.000 orang telah dievakuasi karena hujan lebat dan banjir di Provinsi Sichuan, China barat daya, media pemerintah melaporkan pada Hari Senin.

Ketinggian air sungai-sungai besar di provinsi itu berada di atas tingkat peringatan, menyusul hujan deras sejak Jumat hingga Minggu. Satu waduk di Kota Dazhou melebihi batas banjir sebesar 2,2 meter, menurut Kantor Berita resmi China.

Dikutip dari Reuters Senin 9 Agustus, lebih dari 440.000 yang berada di enam kota di seluruh wilayah provinsi tersebut dikabarkan terkena dampak banjir.

Stasiun televisi negara CCTV negara melaporkan pada Hari Sabtu, hujan lebat telah menyebabkan kerugian ekonomi 250 juta yuan atau sekitar 38,57 juta dolar Amerika Serikat di Sichuan, dengan 45 rumah hancur dan 118 rusak parah.

Kendati ruti dilanda hujan lebat setiap musim panas tiba, para ahli China memeringatkan pihak otoritas untuk meningkatkan ketahanan kota-kotanya, seiring dengan semakin sering terjadinya cuaca ekstrem beberapa waktu belakangan.

Pejabat otoritas cuaca China mengatakan kepada wartawan pekan lalu, kenaikan suhu telah meningkatkan kemungkinan hujan lebat di seluruh dunia, dan dampaknya yang terjadi di China kemungkinan akan semakin buruk di tahun-tahun mendatang.

"Peristiwa ekstrem seperti suhu tinggi dan curah hujan deras telah meningkat dan tingkat risiko iklim di China meningkat," jelas Chao Qingchen, wakil direktur Pusat Iklim Nasional, sebuah lembaga pemikir negara.

Dia menambahkan, suhu dan curah hujan yang lebih tinggi membuat sumber daya air China lebih rentan, sekaligus memeringatkan memperingatkan bahwa cuaca ekstrem juga merupakan ancaman yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi.

Bulan lalu, Provinsi Henan di China tengah mengalami badai hujan terburuk dalam sejarah, dengan 19 stasiun pemantau cuaca negara bagian mencatat curah hujan harian tertinggi yang pernah ada.

Banjir tersebut menewaskan lebih dari 300 orang, sebagian besar di ibu kota provinsi Zhengzhou, yang mengalami curah hujan hampir satu tahun hanya dalam satu hari, kata biro cuaca China ketika itu.