Banjir Bonus untuk Peraih Medali Olimpiade, Greysia-Apriyani Rencanakan Tabungan Hingga Bisnis
Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian (tengah) bersama Greysia/Apriyani (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - CdM Kontingen Indonesia, Rosan Roeslani mengucapkan selamat kepada para atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Dalam kontingen kali ini, atlet Indonesia berjumlah 28 orang ditambah 25 official dan telah kembali dalam keadaan sehat ke Jakarta. Sekaran, para atlet sedang menjalani karantina selama 8 hari sesuai peraturan pemerintah.

"Tentunya dalam kesempatan ini itulah yang pertama kita prioritaskan. Kita selalu dahulukan kesehatan semua terutama para atlet dan official dan juga tim support dari kita berangkat sampai kita disini (Tokyo, red) dan kembali ke tanah air," ujar Rosan dalam press conference peraih medali olimpiade Tokyo 2020 secara daring, Jumat, 6 Agustus.

Rosan mengungkapkan, perolehan medali telah disumbangkan baik emas, perak dan perunggu dari 2 cabang olahraga. Bulutangkis dan angkat besi. 

"Dan memang keduanya merupakan kontribusi medali di olimpiade secara terus menerus dan konsisten. Harapan kita di olimpiade berikutnya bisa mendapatkan medali dari cabang olahraga lainnya," ucap Rosan.

Lantas, berapa sih bonus yang bakal diberikan pemerintah kepada para atlet berprestasi di olimpiade kali ini? Bukan saja masyarakat Indonesia, para atlet peraih medali mengaku penasaran dengan bonus yang diberikan pemerintah. 

"Sebenarnya pengen tahu, tapi aku sudah bersyukur dengan medali karena itu kebanggaan untuk orang tua," kata peraih medali perunggu cabang angkat besi kelas 73 kg putra, Rahmat Erwin Abdullah.

Dia belum terpikir akan menggunakan bonusnya untuk apa. Namun, ia mengaku yang didapatnya nanti bakal ditabung. "Gak kepikiran buat apa, tapi ditabung aja. Kalau ada keperluan tiba-tiba dipakai sekarang ditabung aja," katanya.

Sementara, peraih medali perunggu dari cabang olahraga bulu tangkis tunggal putra, Sinisuka Ginting mengungkapkan, bonus yang didapatkan akan digunakan untuk mempersiapkan hari tuanya. Termasuk, untuk biaya melanjutkan pendidikan.

"Jujur penasaran (berapa bonus, red) tapi balik lagi karena kita sebagai atlet tugasnya memberikan prestasi buat Indonesia. Jadi hal seperti itu nilai tambahan. Saya bersyukur banyak apresiasi pemerintah berikan kepada kita sebagai atlet," ungkap Ginting.

"Kita sebagai atlet ada batasan umur tidak sampai tua, atau di bulutangkis rata-rata di 32 kebanyakan sudah mulai pensiun. Jadi kita harus mempersiapkan masa tua. Apresiasi ini akan ditabung karena kita tak bisa berprestasi di hari tua. Rencana sekolah ada, tapi bukan dalam waktu dekat," sambungnya.

Tak jauh beda dengan peraih medali emas cabang bulutangkis ganda putri, Apriyani Rahayu, mengatakan setiap atlet memang mempunyai batas umur masing-masing. Sehingga, harus pintar-pintar mengelola bonus yang didapatkan untuk ditabung.

"Pintar-pintar bisnis supaya uangnya bisa terus berputar," ungkapnya.

Peraih medali emas cabang bulutangkis ganda putri, Greysia Polii pun demikian. Ia akan menginvestasikan bonus yang didapatnya. "Sama dengan teman-teman investasikan apa yang kita punya sekarang, dan itu yang mungkin akan saya lakukan."

Diketahui, Pemerintah telah menyiapkan hadiah atau bonus untuk para atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Jumlah bonus yang diterima beragam, tergantung medali yang didapat. 

Untuk pemenang medali emas, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberi bonus berupa uang tunai Rp 5 miliar. 

Sementara bonus atlet Olimpiade yang berhasil meraih medali perak akan diberikan uang tunai sebesar Rp 2 miliar, dan medali perunggu sebesar Rp 1 miliar.

Ditambah, bonus dari pihak-pihak tertentu yang memberi apresiasi terhadap pejuang bangsa yang mengharumkan nama Indonesia.