Desainer Ukraina Ciptakan Bulu Faux <i>Biodegradable</i> dari Tanaman Ganja
Ilustrasi bulu. (Unsplash/guillaume bolduc)

Bagikan:

JAKARTA - Seiring dengan kiang derasnya penentangan terhadap penggunaan bulu hewan, serta kontroversi bulu sintetis yang terbuat dari produk kimia dan minyak bumi. Rumah desain di Ukraina mampu menciptakan bulu sintetis yang terbuat dari rami.

Adalah DevoHome, rumah desain yang berbasis di Kyiv, Ukraina yang membuat terobosan ini. Kainnya ditenun menggunakan serat rami dan viscose dengan alas kapas, sehingga membuatnya bebas hewani dan plastik. Tanaman juga ditanam secara organik tanpa pestisida dan herbisida.

"Seluruh dunia memprotes bulu hewan dan kemudian mulai memprotes bulu sintetis, yang terbuat dari produk kimia dan minyak bumi. Jadi, dengan menciptakan bulu nabati, kami menyelesaikan semua masalah ini dengan bulu hewan dan sintetis," terang Oksana Devoe, melansir Euronews Senin 19 April.

"Ini berbeda dengan bulu sintetis, sangat sederhana, hanya nabati, dapat terurai secara hayati. Jadi, bulu terbaru ini bahkan berbasis kapas. Anda juga bisa menggalinya di bawah tanah dan akan terurai dengan sendirinya segera," lanjutnya.

Fakta bahwa pakaian yang terbuat dari tanaman ganja telah membantu meningkatkan popularitas kain dengan desainer yang telah membuat mantel bulu dan jaket dari bulu rami.

ilustrasi ganja
Ilustrasi budidaya ganja. (Unsplash/@newhighmediagroup)

Yang menarik, tambahnya, meski beberapa orang prihatin dengan logo daun ganja yang digunakan, mereka masih mendukung dan memakai rami. Mereka yang membuat pakaian dari kain mengatakan, lebih mudah dikerjakan daripada serat sintetis juga.

"Pertama kali ketika saya membuka gulungan, saya sangat emosi. Aromanya sangat menyenangkan," kata penjahit Halyna Zeldych.

"Rasanya sangat enak di tangan saya. Tidak menyebabkan alergi saat memotong atau menjahit, dibandingkan bekerja dengan tekstil sintetis," sambung Zeldych.

Bahan ramah lingkungan ini memulai debutnya di Pekan Mode Ukraina tahun lalu dan menjadi hit besar bagi para desainer dan juru kampanye hak-hak hewan.

Oleksandr Todorchuk, pendiri badan amal hak-hak hewan UAnimals, mengatakan, orang-orang di Ukraina siap mendukung penghentian penghentian bulu binatang.

"57 persen orang Ukraina mengatakan mereka mendukung larangan peternakan bulu dan penghentian bulu hewan. Jadi, pada prinsipnya, sebagian besar orang Ukraina siap untuk itu," singkatnya.