Peneliti Israel Gunakan Kanabis untuk Mengobati Kanker, Tumor, dan Parkinson
Para peneliti memanfaatkan senyawa kanabis untuk pengobatan (Business Insider)

Bagikan:

JAKARTA – Canabidiol atau kanabis senyawa yang terkandung dalam tanaman ganja, diketahu bisa mencegah penyebaran sel penyakit kanker. Hal tersebut sudah dilaporkan peneliti dari California Pacific Medical Center di San Fransisco pada 2007 lalu.

Canabidiol mampu menghentikan kanker dengan cara mematikan gen yang disebut Id-1. Penelitian terkait topik tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Molecular Cancer Therapeutics sebagaimana yang dihimpun dari Business Insider India. Selasa, 23 Maret.

Sel kanker membuat banyak kopian dari gen ini dan membantu sel kanker tersebar di seluruh tubuh. Para peneliti mempelajari sel kanker payudara di lab yang memiliki level ekspresi tinggi Id-1 dan mengobatinya dengan Canabidiol.

Setelah pengobatan sel kanker menurun dan tidak mampu menyebar secara agresif. Tapi ini adalah penelitian para ahli yang dilakukan di laboratorium, bukan dilakukan terhadap pasien kanker.

Sebelumnya, studi yang lebih awal terkait tumor dalam tikus telah menunjukkan bahwa Canabidiol dapat memperlambat atau menghentikan pertumbuhan tumor dalam dosis yang tepat.

Sebuah penelitian pada 2014 menemukan bahwa kandungan senyawa dalam kanabis secara signifikan menunjukkan pertumbuhan jenis tumor otak, yang 80 persennya kanker otak ganas yang diderita banyak orang.

Beberapa peneliti dari AS, Spanyol dan Israel menyarankan kandungan senyawa dalam ganja bahkan bisa membunuh sel kanker yang ada di tubuh manusia.

Di sisi lain, penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa kanabis bisa mengurangi tremor, rasa sakit, dan meningkatkan kualitas tidur bagi penderita Parkinson.

Secara mengesankan kanabis juga mampu meningkatkan fungsi motorik pada pasien. Pengobatan dengan menggunakan kanabis di Israel adalah legal, namun hanya untuk kondisi tertentu. Di sana juga banyak penelitian terkait penggunaan ganja untuk pengobatan yang didukung oleh pemerintah Israel sendiri.