JAKARTA - Inovasi terapi kanker payudara telah jauh berkembang. Dalam perkembangan terbaru, sebuah terapi kanker payudara yang dikenal sebagai nanocargo digadang-gadang dapat menghancurkan tumor di dalam tubuh. Teknologi yang memenangkan penghargaan radar inovasi tertinggi dari Uni Eropa saat ini tengah dikembangkan di Wroclaw, Polandia.
Melansir Euronews, Kamis, 26 November, kelebihan teknologi nanocargo ini terletak pada bagian penyuntikan nano partikel langsung ke tumor. Kepala ilmuwan dari Universitas Sains dan Teknologi Wroclaw, Joanna Bauer mengungkap nanocargo sangat ampuh dan efektif untuk menyingkirkan tumor dari tubuh.
"Kami melihat sel kanker di sini. Sel yang hijau adalah sel yang ingin kami bunuh. Mereka semua masih hidup untuk saat ini. Anda bisa lihat di sini setelahnya. 20 menit semakin sedikit sel hidup yang ingin kita bunuh. Dan akhirnya, setelah 30 menit, dengan penerapan nano partikel, kita tidak memiliki sel hidup sama sekali, "katanya.
Today I’m filming a story in Wrocław about the Nanocargo project to beat cancer using nanoparticles and lasers for @euronews Futuris series. Breakthrough science, could revolutionise cancer therapy. pic.twitter.com/bgk4ba6lKA
— Jeremy Wilks (@WilksJeremy) October 26, 2020
Bauer menambahkan, percobaan dengan botol berisi ribuan partikel nano memungkinkan para peneliti untuk mengetahui efek dari terapi kanker payudara terbaru. Sebab, di dalam tubuh, nano partikel akan dipanaskan dengan laser dan medan magnet. Oleh karena panas itulah yang nantinya akan membunuh sel kanker. Setelahnya, obat kemoterapi akan dilepaskan dari nano partikel tepat di dalam tumor.
"Jadi kami memiliki inti yang bersifat magnetis dan bereaksi dengan medan magnet. Di luar ada selubung logam tambahan yang tereksitasi dengan laser. Selain itu, kami juga memasang obat khusus, yang digunakan selama kanker payudara biasa. kemoterapi," jelas Bauer.
Nanocargo disambut baik
Ahli Onkologi, Rafal Matkowsku yang sering kali menggunakan kemoterapi, radioterapi, dan terapi hormon untuk mengobati kanker payudara, mengaku senang dengan hadirnya nanocargo. Kata Rafal, Nanocargo dapat menjadi opsi lain dari terapi kanker payudara.
“Tentu saja menurut saya dokter masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, karena sampai saat ini belum ada obat, tidak ada zat, tidak ada metode yang 100% efektif,” ujarnya.
Sambutan baik juga diungkap oleh penyintas kanker payudara, Agata Gwadera-Urlep. Dia mengungkap bahwa inovasi apapun adalah bentuk dorongan semangat bagi penyintas kanker payudara, sekalipun pengobatan itu belum tersedia.
"Kesadaran bahwa mungkin ada sesuatu yang baru membantu pengobatan karena sikap mental ini sangat penting selama sakit. Ini dorongan," katanya.
Dapat penghargaan
Sebelumnya, nanocargo diciptakan atas kerja sama Universita Sains dan Teknologi Wroclaw dengan seorang ilmuwan India Nanaseheb Thorat. Atas penelitian itu, para ilmuwan dianugrahi Penghargaan Radar Inovasi Uni Eropa, karena dianggap akan mengubah terapi kanker secara mendasar.
“Terapi kanker yang ada tidak ditargetkan, obat-obatan tersebar di mana-mana di tubuh. Pendekatan kami sangat spesifik, bertarget, dan hanya menargetkan tumor, bukan bagian tubuh lainnya,” jelas Thorat.
"Penghargaan Radar Inovasi memberi saya kesempatan besar dan momen membanggakan untuk mentransfer ilmu dasar, atau ide saya, ke dalam teknologi dunia nyata," tambahnya.
BACA JUGA:
Our Nanocargo MSCA project leading the way of breast cancer therapy https://t.co/a1gbdLlULj https://t.co/I4ECt9rjVg
— Nanaso Thorat (@thoratnd) May 29, 2020
Sedangkan Bauer mengungkap, inovasi nanocargo diharapkan dapat menjadi salah satu opsi terapi baru yang menjanjikan. Oleh sebab itu, nanocargo terus akan diteliti hingga nantinya dapat dilakukan rangkaian tahap uji klinis.
"Kami sangat senang dengan apresiasi yang tinggi atas pekerjaan kami, tetapi di atas segalanya kami senang bahwa teknologi yang kami kembangkan ini dapat membantu wanita di masa depan. Ini adalah yang paling yang penting bagi kami,” tutupnya.