JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Morris Garage (MG) mengumumkan komitmennya dengan akan meluncurkan mobil listrik berteknologi baterai solid-state pada tahun depan.
Dengan adanya teknologi terbaru yang dikembangkan oleh merek asal Inggris tersebut, tentu akan menjadi pertanyaan apakah EV dengan berbekal baterai solid-state akan dibanderol mahal. Namun, MG pastikan harga kendaraan listrik masa depannya tidak akan lebih mahal dibandingkan lini yang ada saat ini.
“Model baru pertama yang diluncurkan merek MG tahun depan mungkin dilengkapi dengan baterai semi-solid dengan harganya yang tidak mahal,” kata Zhou Yan dikutip dari platform media sosial Weibo yang disitat Autocar, Rabu, 18 Desember.
Pabrikan juga mengonfirmasi baterai baru ini akan menjadi perlengkapan standar pada model EV selanjutnya. Sayangnya, produsen otomotif tersebut masih enggan menyebutkan namanya.
Baterai solid-state menjanjikan peningkatan signifikan dalam kepadatan energi, jangkauan, kecepatan pengisian daya, dan stabilitas termal dibandingkan dengan baterai lithium ion yang digunakan pada kendaraan listrik saat ini.
SEE ALSO:
Selain itu, baterai solid-state juga diklaim memiliki umur pakai yang lebih panjang, dapat digunakan dalam rentang suhu yang lebih luas, dan lebih aman karena tidak mudah terbakar atau bocor.
Namun, tantangan kinerja, pengembangan intensif, kompleksitas manufaktur, dan hambatan rantai pasokan sejauh ini menjadikannya terlalu mahal untuk produksi skala besar di bidang otomotif.
MG berencana untuk memperkenalkan sistem ini dengan menggunakan elemen solid dan liquid gel electrolytes, bukan completely solid electrolyte.
Sementara itu, merek lainnya yang berada di bawah naungan perusahaan yang sama seperti IM Motors telah meluncurkan L7 berwujud sedan yang memiliki teknologi tersebut. Baterai solid-state tersebut dikembangkan bersama spesialis baterai asal China, Jiangsu Qingtao.