BANJARMASIN- Tim Universitas Lambung Mangkurat dipimpin Profesor Muthia Elma selaku pendiri Materials and Membranes Research Group (M2ReG) bersama mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM, Rhafiq Abdul Ghani menciptakan mulsa dari pati ubi nagara pengganti plastik pertanian.
"Kami mengembangkan biodegradable mulch film dari pati ubi nagara menggunakan teknik penyemprotan sebagai pengganti plastik mulsa konvensional," ujar Muthia kepada Antara di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, 3 September.
Ubi nagara merupakan ubi lokal Kalimantan Selatan yang diusahakan oleh petani di lahan rawa lebak.
Menurut dia, kegiatan pertanian umumnya masih menggunakan plastik mulsa sebagai penghambat pertumbuhan gulma. Namun kendala pada akhir masa penggunaannya menjadi limbah yang tidak dapat terurai dalam tanah.
Sehingga dalam riset ini, tim ULM mengembangkan material mulsa yang biodegradable (dapat terurai dalam tanah) didesain untuk mempertahankan sifat mekanik dan fisiknya selama waktu penggunaan tertentu dan mampu terurai pada akhir masa pakainya. Adapun penerapannya lebih praktis dengan teknik semprot pada permukaan tanah.
Bahan material yang dimanfaatkan pada riset ini pati yang dihasilkan dari sumber daya lokal Kalimantan selatan yaitu ubi nagara (Ipomoea batatas).
Nagara adalah sebutan untuk wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang mencakup sekitar 41 persen total wilayah HSS, terdiri atas tiga kecamatan yaitu Daha Utara, Daha Selatan dan Daha Barat.
BACA JUGA:
Muthia menyebutkan selama ini ubi nagara dikonsumsi sebagai bahan pangan. Oleh karena pemanfaatannya yang masih sangat terbatas, menjadikan tantangan bagi dosen dan mahasiswa ULM untuk mengembangkan potensinya.
"Dengan kandungan pati yang besar mencapai 70 persen menjadikannya sebagai material yang bersifat biodegradable, terbarukan dan murah," papar Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Kimia Fakultas Teknik ULM itu.
Pemanfaatan ubi nagara sebagai bahan baku pati pada biodegradable mulsa film yang dikembangkan Prof Muthia dan tim mahasiswa diharapkan mampu menciptakan produk teknologi mulsa nol limbah dan menjaga kualitas tanah pertanian.
Selain itu menambah nilai potensi sumber daya lokal ubi nagara serta tidak menutup kemungkinan terciptanya industri baru pengolahan tanaman budidaya yang bagian akarnya membentuk umbi dengan kadar gizi yang tinggi tersebut.
Muthia menyampaikan terima kasih kepada PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang telah mendukung sepenuhnya riset dalam Program Indofood Riset Nugraha.
Menurutnya, dukungan perusahaan salah satu wujud nyata kolaborasi perguruan tinggi dan industri untuk penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas.