Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menyambut baik dan mendorong Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan menjadi kampus ketahanan pangan nasional, pusat penelitian lahan basah, dan mangrove dunia.

“Jadi perintah Pak rektor tadi, saya akan ketemu menteri Pertanian dan menteri LHK agar rencana tersebut harus segera dieksekusi untuk kebaikan kampus,” kata Bahlil dalam keterangannya, Jumat, 3Mei.

Sebelumnya, dalam sambutan Rektor ULM, Ahmad Alim Bachri, mengatakan pihaknya merencanakan ULM menjadi kampus ketahanan pangan nasional, pusat penelitian lahan basah, dan mangrove dunia karena keberadaan ULM yang di Kalimantan Selatan merupakan potensi gerbang utama bagi IKN.

Adapun, Ahmad menjelaskan dalam perencanaanya akan dibangun pelabuhan internasional. Selain itu, sebagai kampus, ULM diharapkan mampu berperan untuk mengamankan dari sisi lingkungan.

“Bukankah pelabuhan internasional IKN akan berada di Kalsel, ada di Kabupaten Kota Baru yang akan dihubungakan oleh jalan tol yang jarak tempuhnya 1,5 jam dari Kab Penajam Paser Utara, sehingga ULM sudah ada di seitar pelabuhan rencana pembagunan pelabuhan internasional dengan upaya untuk mengamankan sisi lingkungan pelabuhan,” kata Ahmad.

Ahmad menambahkan pihaknya sudah mengusulkan ke Kementerian Lingkugan Hidup dan Kehutanan untuk menguasai lahan magrove seluas 621 hektar untuk dijadikan pusat penelitian lahan basah dan mangrove dunia.

“Dengan KLHK kita mengusulkan untuk menguasai lahan mangrove seluas 621 hektar dan informasinya sudah masuk untuk menunggu persetujuan KLHK,” katanya.

Menurut Bahlil perpindahan IKN ke Kalimantan akan menjadikan manfaat secara ekonomi bagi daerah-daerah penyangga lainnya seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara.

“Jadi ini kita mau pindahin IKN yang dapat manfaatnya siapa? Pertama Kalimantan, semua Kalimantan menjadi penyangga. Sekarang lihat, pertama ekonomi di Kaltara pasti ke depan akan dapat manfaatnya. Dan ini konsen tata kota yang paling baik, yang dipakai itu 30 persen, 70 persen alam. Ini salah satu kota terbaik di dunia. Dan saya disuruh memimpin investasinya,” ujar Bahlil dalam kuliah umum tersebut.

Selain menjalin kerjasama dengan Kementerian LHK, Rektor ULM Ahmad Alim Bachri menjelaskan pihak kampus juga sudah melaksanakan kesepakatan dengan PT Inhutani untuk mengelola lahan seluas 1.700 hektar untuk dijadikan pusat pengembangan pengelolaan usaha pertanian.

“Untuk sementara ULM akan diberikan lahan seluas 1.700 hektar untuk dijadikan pusat pengembangan pengelolaan usaha pertanian secara terintegrasi. Kalau itu bisa diwujudkan ULM akan menjadi pelaku ekspor nasional, karena saat ini terjadi penurunan produksi kopi, dan itu harus dimanfaatkan,” tegas Ahmad.

Sementara itu terkait perencanaan investasi di IKN, Bahlil menjelaskan, klaster pertama investasi yang dipimpinnya memprioritaskan investor atau pengusaha dalam negeri, kemudian klaster kedua diisi oleh investor asing.

“Jangan pusat kotanya diambil oleh asing. Yakin dan percaya pemicu peradaban baru dalam pengelolaan kota dan invesetasi. Di sana kita pake mobil listrik, yang dari PLTA. Indonesia kita bangun di wilayah-wilayah yang bukan hutan. Dan Kalsel itu masuk dalam investasi kurang lebih hampir Rp7 triliun. Kita akan membangun pusat kawasan ekosistem industrialisasi dari batu bara dan kita dorong sektor hilirisasi pertanian dan perkebunan serta kelautan. Kalsel akan menjadi penyangga pertama IKN,” tegas Bahlil.

Universitas Lambung Mangkurat Kalimantan Selatan menggelar kuliah umum dengan menghadirkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. Kuliah umum tersebut diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan. Usai memberikan kukiah, Bahlil juga mempersilakan para mahasiwa untuk bertanya terkait persoalan kampus dan investasi yang ada di Indonesia.

Universitas Lambung Mangkurat merupakan universitas tertua yang berada di Kalimantan. Kampus ULM saat ini menyandang status sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Badan Layanan Umum (BLU).

Adapun, BLU sendiri merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Selain sebagai lembaga pendidikan, ULM saat ini memiliki 11 fakultas yang juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berkarakter enterpreneurship yang unggul berbasis lingkungan lahan basah.