JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduanjah mengusulkan gedung-gedung kantor milik pemerintah dialihfungsikan menjadi pusat perbelanjaan atau mal jika DKI Jakarta tak lagi menyandang status ibu kota.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya sudah membicarakan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terkait rencana pengusulan alih fungsi tersebut.
"Kita sih terus terang sudah ada pembicaraan kalau nanti pindah, itu kan kantor-kantor pemerintah di sini itu kan kosong. Itu kita bisa jadikan Jakarta kota belanja, kota wisata, kota perdagangan dan kota pameran," ujar dia dikutip dari ANTARA, Kamis, 2 Mei.
Dirinya mengatakan meski Jakarta sudah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi, namun potensi ekonomi yang dimiliki wilayah ini masih sangat besar.
Pihaknya menilai dengan membuat gedung-gedung kosong menjadi pusat perbelanjaan, diharapkan bisa menarik wisatawan dengan menyuguhkan berbagai macam produk.
"Jakarta ini punya potensi menjadi kota seperti yang kalo turis datang itu enak gitu loh, banyak barang," ujar dia.
Selain itu ia mengatakan, guna mendorong keinginan Jakarta menjadi kota belanja, pihaknya juga mengusulkan agar gedung pemerintahan yang tak terpakai setelah pindahan IKN, turut bisa dijadikan sebagai kantor perwakilan dari negara-negara asing.
"Internasionalnya itu yang harus diperkuat. Jadi banyak orang asing di sini. Bekas-bekas kantor itu bisa dijadikan kantor perwakilan mereka," ujarnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri ritel atau eceran di tanah air sudah kembali pulih dan melebihi nilai pertumbuhan sebelum masa pandemi COVID-19.
"Setelah COVID-19 atau pandemi selesai kita lihat bahwa industri ritel kita Alhamdulillah semakin baik, sudah pada titik sebelum COVID-19, bahkan sudah lebih baik dari 2019," kata dia di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan pulihnya sektor eceran tersebut menjadi bukti bahwa daya beli masyarakat terhadap produk yang dijual terus meningkat setiap tahunnya.