JAKARTA - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda meradang atas pernyataan yang dikeluarkan oleh pria bernama Edy Mulyadi. Edy Mulyadi sebelumnya dikenal dalam reportasenya soal kematian laskar khusus FPI dan kritik kerasnya pada Menhan Prabowo Subianto.
Kritik Edy ke Menhan Prabowo terkait rencana pemerintah melakukan pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur. Menurut Edy, akan ada warga negara China yang ditempatkan di lokasi baru ibu kota negara. Sebagai Menhan, harusnya Prabowo memahami hal ini. Edy bahkan menyebut Prabowo yang dulunya adalah 'macan' sekarang berubah 'mengeong.'
"Masa, Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja. ini bicara soal kedaulatan negara, Bos. Gila. Geblek-nya kelewatan gitu, lho. Ini mereka tinggal semua. Saat dibutuhkan tinggal kasih, siap, selesai nih kita Indonesia," teriak Edy dalam video yang diunggah kanal @MimbarTube dilansir Minggu, 23 Januari.
Tak hanya itu, Edy menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Awalnya Edy menyinggung bahwa pemerintah menjual gedung-gedung kantor di lokasi strategsi seperti di Sudirman, Thamrin dan sebagainya. Hasil penjualan gedung ini akan dipakai sebagai biaya untuk perpindahan ibu kota.
"Gedung-gedung pemerintah di Jakarta, di Kuningan, Sudirman Thamrin, itu dijual untuk membiayai perpindahan di ibu kota baru dan duitnya kurang. Lalu tadi, nanti pemerintah kita, kantor-kantor kementerian dan lembaga itu akan nyewa. Anda bisa memahami enggak? Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri lalu dijual ke tempat jin buang anak lalu nyewa," ucap Edy di video pada menit ke 17.32.
Edy menyebut ini tindakan yang tidak masuk akal. bagaimana mungkin, kantor-kantor pemerintah yang eksklusif di Jakarta dijual untuk menyewa kantor atau gedung baru di Kalimantan. Selain gedung dan kantor, Edy juga menyinggung siapa yang akan pindah ke Kalimantan? Edy mengklaim, ASN ibu kota juga malas ke Kalimantan.
"Di sana itu ada 182 ribu hektare lho. Kalau rakyat tinggal di sana siapa yang membangun perumahannya, apakah yang membangun itu...Orang-orang itu, orang bisnis kalau bangun perumahan mereka akan bertanya siapa yang beli, pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo gak apa-apa bangun di sana," ucap Edy.
Untuk mendukung argumentasinya, Edy lantas bertanya ke pria yang duduk disebalah kiri. Apakah mau pindah ke Kalimantan dari tempat tinggalnya saat ini? Si pria menjawab tidak!
"Mana mau tinggal di Gunung Sahari pindah ke Penajam, Kalimantan di sana untuk beli rumah di sana, gue mau jadi warga ibu kota baru mana mau enggak ada yang mau," ucap Edy. Nah di momen ucapan ini terdengar si pria sebelah kiri Edy mengucap "Hanya monyet (yang mau pindah ke Kalimantan, Red)"
Lewat reels Instagram-nya @permadiaktivis2, Abu Janda meradang dan menyebut ucapan Edy 'Jin buang anak' dan 'Hanya monyet' sebagai penghinaan.
"simak video ini deh.. menurut saya Edy Mulyadi caleg gagal PKS dkk telah menghina keji warga Kalimantan dengan sebutan (maaf) "monyet", "tempat jin buang anak", dll.. semoga jadi atensi temen2 di Kalimantan," tegas Abu Janda.
Selain itu, Abu Janda juga menyoroti pernyataan bahwa tidak akan ada pengembang yang bakal membangun di Kalimantan karena pasarnya adalah kuntilanak dan genderuwo.
"Menurut saya ini adalah penghinaan uyang sangat keji bagi warga Kaltim, dan warga kalimantan umumnya. Semoga menjadi atensi," tegas Abu Janda.