Bagikan:

JAKARTA - Milan Fashion Week 2020 menjadi ajang bagi Janice dan Benita untuk menampilkan karya-karyanya sebagai desainer. Dua putri kebangsaan Indonesia ini menampilkan 10 koleksi hasil akulturasi budaya Indonesia dan Eropa pada hari Sabtu, 26 September lalu di Milan, Italia. Perlahan tapi pasti, karya kakak beradik ini mulai diakui dunia.

Sebagai delegasi tunggal dari Indonesia, Janice dan Benita membawa tema "pilgrimage" yang memiliki makna ziarah dan berhubungan dengan napak tilas perjalanan leluhur. Menurut mereka, pada saat kehidupan para leluhur, segala sesuatu masih bersifat alami dan harmonis, sehingga berbagai unsur kebudayaan masih bisa disatukan tanpa menghilangkan kepribadiannya masing-masing.

Janice dan Benita
Karya Janice dan Benita di Milan Fashion Week 2020 (Dok. Maquinn Couture)

Budaya Indonesia yang mereka angkat adalah unsur batik yang ditorehkan di setiap karyanya. Motif batik Pekalongan terlihat mendominasi koleksi kali ini. Janice dan Benita yang juga merupakan Creative Director dari Maquinn Couture, mengaku ingin membawa batik selangkah lebih maju lagi dengan membuatnya berbaur bersama budaya modern saat ini.

Hal ini disampaikan oleh Janice Pradipta Setyawan dalam konferensi pers Maquinn Couture to Milan Fashion Week 20/21 yang diadakan secara virtual hari Sabtu kemarin. Esti Andayani, Duta Besar Indonesia untuk Italia yang sedang berada di Roma saat itu juga ikut hadir dalam acara tersebut. Esti mengungkapkan rasa salutnya terhadap upaya Janice dan Benita untuk membawa budaya Indonesia menembus pasar internasional.

Siniar VOI kali ini akan membahas tentang kiprah Benita dan Janice, serta langkah strategis apa yang dilakukan Indonesia, khususnya yang dilakukan KBRI Roma. Silakan tekan tombol dengarkan dan kami akan bercerita untuk Anda.