Milan Fashion Week 2020 Jadi Debut Dua Desainer Muda asal Surabaya
Janice dan Benita Setyawan desainer busana Maquinn Couture (dok, Maquinn Couture)

Bagikan:

JAKARTA - Milan Fashion Week 2020, merupakan ajang mode paling bergengsi yang menghadirkan deretan koleksi busana dari seluruh dunia. Menariknya ada label asal Indonesia, Maquiin Couture yang melenggang cantik dalam pagelaran busana tersebut.

Memadukan unsur tradisional batik, Janice dan Benita Setyawan menghadirkan koleksi busana dengan akulturasi dua budaya bertema Pilgrimate. Dua desainer muda asal Surabaya ini pun menjadi delegasi tunggal dari Indonesia untuk tampil di Milan Fashion Week 2020.

"Saya bersyukur tim kami diberi kesempatan sebagai delegasi tunggal Indonesia untuk tampil di Milan Fashion Week. Ini di luar perkiraan kami, untuk menghadirkan busana terbaik dalam ajang ini," ungkap Janice Setyawan, Creative Director Maquinn Couture dalam diskusi virtual yang dihadiri VOI, Sabtu, 26 September. 

Milan Fashion Week (dok. Maquinn Couture)

Ada lima koleksi busana yang dipamerkan Maquinn Couture dalam ajang Milan Fashion Week. Koleksi mereka mencakup busana yang memadukan dua budaya berbeda, yaitu Indonesia dan Eropa. 

Motif batik khas Pekalongan menjadi salah satu inspirasi Janice dan adiknya, Benita Setyawan untuk menghadirkan busana yang indah sekaligus menawan. Unsur floral Indonesia dan modern dari Eropa berbaur menjadi satu yang dipadankan dengan material katun dan sutra. 

"Di masa leluhur, segala sesuatu masih alami dan harmonis. Tapi untuk menyatukan budaya batik Indonesia dan fesyen Eropa butuh waktu lama, sebab kita mempertahankan teknik tradisional, mulai motif batik, teknik beading, hingga proses finishing," ujar Benita.

Melalui koleksinya kali ini, Janice dan Benita memadukan batik dan unsur tren Fesyen Eropa tanpa harus menghilangkan jati diri dari kedua budaya tersebut. Mereka juga ingin menunjukkan batik mampu berbaur dengan berbagai unsur budaya modern tanpa harus kehilangan kepribadiannya. 

"Dengan memperllihatkan batik sebagai kekayaan warisan Indonesia mampu berkolaborasi dengan tren fesyen Eropa. Tentu kami juga berniat membawa batik selangkah lebih maju, dan bisa berbaur dengan budaya modern yang ada di negara lain," imbuhnya. 

Peragaan busana Maquinn Couture di Milan Fashion Week (dok. Maquinn Couture)

Dukungan KBRI Roma

Keberhasilan rumah mode Maquinn Couture tampil sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia di ajang Milan Fashion Week 2020, juga disambut positif Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma, Italia. KBRI di Roma juga mengajak agar desainer dari tanah air terdorong untuk mengenalkan berbagai wastra lain dari Indonesia.

"Kami salut atas upaya dua anak muda di Maquinn Couture. Apalagi konsep mereka sangat orisinal. Mungkin selain Maquinn Couture, kita juga mencari talenta muda yang dapat mengenalkan wastra lain Indonesia kepada dunia," ujar Esti Andayani, Duta Besar Indonesia untuk Italia dalam siara pers virtual "Maquinn Couture Milan Fashion Week 2020,".

Pihak KBRI juga siap memberi dukungan terhadap para desainer Indonesia untuk dapat menembus pasar di Italia. Dukungan itu bisa berupa promosi karya anak bangsa dengan mengadakan fashion show atau membagikan souvenir buatan desainer Indonesia.

"Nantinya kami bisa bekerja sama dengan Maquinn Couture untuk menjual batik secara budaya di sini. Kami akan memfasilitasi Maquinn Couture agar menemukan pasar batik di Italia," lanjutnya.