Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin kembali mengambil perhatian beberapa hari terakhir, setelah harganya menurun ke bawah 60.000 dolar AS (Rp920 juta). Pada Kamis, 29 Agustus, Bitcoin berada di level Rp59.196 atau sekitar Rp910 juta). 

Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, penurunan ini terjadi setelah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memicu reli ke level tertinggi 65.055 dolar AS (Rp1 miliar) pada hari Jumat, 23 Agustus. Namun, sentimen positif ini tidak bertahan lama.

Selain itu, faktor lain yang turut mempengaruhi harga Bitcoin adalah inflasi dan data pengeluaran pribadi di AS. Menurutnya, keputusan The Fed ini akan menjadi faktor kunci yang menentukan arah pergerakan Bitcoin dalam beberapa bulan mendatang. 

"Sentimen pasar secara keseluruhan dalam jangka pendek masih tetap bearish, dengan banyak trader yang mengambil posisi short pada Bitcoin,” kata Fyqieh dalam pernyataan tertulisnya. 

Fyqieh juga khawatir karena biasanya bulan September menjadi bulan yang menantang bagi Bitcoin, dengan data historis menunjukkan bahwa harga cenderung turun rata-rata 5,64 persen dalam periode 2013-2022. 

“Namun, pada September 2023, Bitcoin berhasil mencatat kinerja positif, yang merupakan pertama kali sejak 2016, memberikan sedikit optimisme di tengah pasar yang bearish," terang Fyqieh. 

Fyqieh menjelaskan bahwa Bitcoin saat ini berada dalam fase konsolidasi yang dikenal sebagai "ReAccumulation Range." 

Berdasarkan pola historis, dia menjelaskan bahwa fase ini bisa berlangsung hingga beberapa bulan sebelum terjadi lonjakan harga yang signifikan. Jika pola ini terulang, Bitcoin bisa mengalami lonjakan harga pada Oktober 2024, seiring dengan reaksi pasar pasca-halving.

Meskipun penurunan harga Bitcoin di bawah 60.000 dolar AS (Rp920 juta) menimbulkan kekhawatiran, analisis teknikal dan historis menunjukkan bahwa pasar mungkin masih dalam fase konsolidasi. 

“Potensi lonjakan harga pada Oktober 2024, seiring dengan keputusan kebijakan suku bunga oleh The Fed, memberikan harapan bagi investor yang tetap optimis terhadap masa depan Bitcoin,” tandasnya.