JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) kembali merosot ke bawah 59.000 dolar AS per koin (sekitar Rp885 juta) untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir. Merosotnya harga BTC mencerminkan sentimen bearish masih melanda pasar kripto secara keseluruhan. Meski Bitcoin sempat kembali naik di atas level support krusial 69.000 dolar AS (Rp1,035 miliar), kekhawatiran terhadap potensi aksi jual yang lebih besar di pasar New York akhir pekan ini terus membayangi investor.
Menurut laporan CoinSpeaker, berdasarkan analisis grafik harian, Bitcoin tercatat menutup perdagangan di bawah 50 Moving Average (MA) untuk pertama kalinya sejak 17 September. Hal ini memperkuat tren bearish yang sudah berlangsung sejak Maret lalu. Dengan kondisi ini, harga Bitcoin kemungkinan besar akan menutup pekan ini dalam tren penurunan makro yang sudah berlangsung selama 30 minggu terakhir.
Turunnya harga BTC turut dikomentari salah satu analis kripto ternama, Peter Brandt. Dia memperingatkan bahwa Bitcoin berisiko mengalami penurunan hingga 75 persen dalam waktu dekat. Kecuali jika harga Bitcoin mampu ditutup di atas 66.000 dolar AS (Rp990 juta) dalam beberapa pekan mendatang, indikator teknikal menunjukkan potensi aksi jual yang semakin besar. Brandt memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat menguji kembali level support di sekitar 48.000 dolar AS (Rp720 juta) sebelum memulai reli bullish yang baru.
BACA JUGA:
Di tengah tekanan yang ada, para pelaku pasar masih menyimpan harapan untuk pemulihan jangka panjang. Faktor seperti persetujuan ETF Bitcoin, pemotongan suku bunga Federal Reserve, serta ketegangan geopolitik global diharapkan dapat memicu sentimen bullish dalam beberapa bulan mendatang.
Laporan dari CryptoQuant menyebutkan bahwa meski butuh waktu berbulan-bulan bagi likuiditas untuk kembali ke pasar, ekspektasi dari para investor bisa mendorong pergerakan harga positif pada 2025.
Aksi Whale Jual Bitcoin
Sementara itu, data on-chain menunjukkan bahwa para investor besar atau whale mulai melepas kepemilikan Bitcoin mereka setelah harga gagal menembus level resistance 66.400 dolar AS (Rp996 juta).
Menurut laporan dari Santiment, dalam tiga hari terakhir, para whale telah menjual lebih dari 30.000 BTC yang bernilai hampir 2 miliar dolar AS (sekitar Rp30 triliun). Dengan penurunan pasokan stablecoin, tekanan beli dari para investor besar juga menurun, memperkuat tren bearish di pasar kripto.
Saat penulisan, Jumat 11 Oktober 2024, pukul 19:45 WIB, harga BTC merosot tipis 0,1% dalam 24 jam terakhir berdasarkan laporan data CoinGecko.