JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin kembali menarik perhatian para investor setelah terjadinya aliran keluar secara besar-besaran dari bursa kripto terpusat. Berdasarkan data on-chain, lebih dari 1 miliar dolar AS Bitcoin telah meninggalkan bursa dalam waktu seminggu, menandakan potensi akumulasi aset oleh para investor.
Fenomena ini mengundang perhatian banyak pihak, terutama karena terjadi di tengah ekspektasi bearish pada harga Bitcoin di bulan September. Namun, menurut Tech Report, harga tertinggi Bitcoin diperkirakan bisa mencapai hingga 100.000 dolar AS pada akhir tahun ini.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari Tradingview, dalam 24 jam terakhir harga BTC mengalami penurunan sebanyak 5 persen dan sentimen bearish masih menguasai pasar. Hal ini membuat trader yang sedang mengambil posisi long cukup waspada dan bertindah hati-hati. Apalagi kapitalisasi pasar crypto masih mengalami penurunan.
Binance mengalami aliran keluar lebih dari 3,7 miliar dolar AS dalam bentuk Bitcoin dan Ethereum dalam jangka waktu 30 hari terakhir. Hal ini menandakan bahwa investor besar atau institusional mulai menarik Bitcoin mereka dari bursa untuk disimpan di dompet pribadi, menunjukkan tren akumulasi yang signifikan.
Secara umum, ketika investor memindahkan aset kripto mereka dari bursa ke dompet pribadi, ini sering kali diartikan sebagai tanda optimisme atau ekspektasi bullish terhadap harga aset tersebut. Investor yang mengakumulasi Bitcoin biasanya memilih untuk menyimpannya dalam jangka waktu yang lebih lama, daripada menjualnya dalam waktu dekat.
Dalam kasus ini, meskipun ada kekhawatiran mengenai tren bearish untuk harga Bitcoin pada bulan September, aliran keluar besar-besaran ini menunjukkan bahwa sebagian investor masih percaya pada potensi jangka panjang Bitcoin.
BACA JUGA:
Dampak Aliran Keluar yang Besar Terhadap Harga Bitcoin
Meski Bitcoin memulai bulan September dengan tren bearish, data terbaru menunjukkan bahwa harga Bitcoin mulai pulih. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin naik sebesar 2,1 persen, dengan BTC diperdagangkan pada harga sekitar 58.900 dolar AS dan kapitalisasi pasar mencapai 1,16 triliun dolar AS. Volume perdagangan harian Bitcoin saat ini berkisar di angka 25 miliar dolar AS.
Sejarah menunjukkan bahwa bulan September sering kali menjadi bulan yang sulit bagi Bitcoin. Namun, data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa bulan Oktober biasanya memberikan keuntungan yang lebih baik. Selama 11 tahun terakhir, Bitcoin telah mengalami kenaikan yang signifikan di bulan Oktober, dan banyak analis berharap tren ini berlanjut di tahun 2024.
Akumulasi yang dilakukan oleh beberapa investor besar juga memperkuat anggapan bahwa mereka tenga bersiap untuk pergerakan harga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun tren bearish di bulan September sering kali menghantui pasar, data menunjukkan bahwa para pelaku pasar masih memiliki keyakinan terhadap potensi jangka panjang Bitcoin.
Dengan aliran keluar Bitcoin yang signifikan dari bursa kripto, para investor mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk membeli atau mengakumulasi lebih banyak Bitcoin. Meskipun bulan September sering kali menjadi bulan yang sulit untuk aset kripto, sejarah menunjukkan bahwa Oktober bisa menjadi bulan yang lebih menguntungkan bagi investor Bitcoin.
Seperti yang diberitakan oleh CNBC Indonesia, banyak investor crypto yang mendapatkan keuntungan karena di bulan Oktober tahun lalu hampir semua mata uang crypto mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Namun, perlu diingat bahwa pasar kripto tetap volatil, dan investor harus selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Mengingat tren aliran keluar yang besar dan aktivitas akumulasi oleh investor besar, ada kemungkinan harga Bitcoin akan mengalami kenaikan dalam beberapa bulan mendatang.