JAKARTA – Ethereum (ETH), salah satu aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin (BTC) berdasarkan kapitalisasi pasar, disebut-sebut berpotensi memasuki fase bearish. Hal ini disampaikan oleh seorang analis kripto, Benjamin Cowen. Dia memperingatkan bahwa Ethereum (ETH) bisa memasuki fase bearish dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Cowen, yang memiliki lebih dari 861.500 pengikut di platform media sosial X, menunjukkan bahwa pergerakan harga ETH mungkin sedang mengulang pola yang pernah terjadi pada tahun 2016, di mana harga turun signifikan di kuartal keempat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, meskipun potensi kenaikan harga ETH masih tetap ada di paruh pertama tahun depan.
Analis tersebut menjelaskan bahwa pola yang mirip dengan tahun 2016 ini menandakan potensi penurunan pada kuartal terakhir, tetapi bisa berbalik menjadi kenaikan besar di awal tahun 2025.
"Dengan ETH yang naik di bulan September, pola 2016 masih berlangsung. Jika pola ini terus berlanjut, Q4 akan berwarna merah, diikuti dengan H1 2025 yang hijau. Q4 2019 juga merah untuk ETH, tapi Oktober sedikit hijau. Tren bisa berubah, tapi patut diperhatikan sampai terjadi penyimpangan," ujar Cowen.
Selain itu, Cowen juga menyoroti pentingnya dominasi Tether (USDT) di pasar kripto. Menurutnya, jika dominasi Tether menembus di bawah garis tren pada timeframe mingguan, ini bisa menjadi sinyal bahwa Bitcoin (BTC) akan mulai reli. Penurunan dominasi Tether biasanya menunjukkan bahwa para pelaku pasar mulai menggunakan stablecoin mereka untuk membeli aset kripto lainnya.
BACA JUGA:
“USDT dominasi telah mencapai garis tren jangka panjangnya sejak 14 Maret 2024, yang merupakan puncak lokal untuk BTC. Tren ini harus terputus sebelum rally yang sebenarnya bisa dimulai,” ungkap Cowen.
Sebagai informasi tambahan, Cowen juga membagikan analisis tentang regresi logaritmik kapitalisasi pasar kripto, yang berfungsi untuk melacak nilai wajar suatu kelas aset. Berdasarkan preseden historis, pasar kripto mungkin tidak melewati nilai wajar hingga awal tahun depan, mencerminkan pola dari siklus sebelumnya di mana lonjakan harga signifikan terjadi pada tahun setelah halving Bitcoin.
Saat penulisan, harga ETH diperdagangkan di level Rp37 jutaan dengan kenaikan sebesar 3,3% dalam 24 jam terakhir berdasarkan data dari CoinGecko pada 04 Oktober 2024.