Bagikan:

JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, koin kripto asli Solana, SOL, mengalami penurunan harga sebesar 9% setelah mencapai puncak Rp2,43 juta pada 29 September. Meskipun ada penurunan ini, aktivitas jaringan Solana justru mengalami lonjakan signifikan, membuat banyak pedagang optimis akan potensi kenaikan harga lebih lanjut. Lonjakan ini tidak hanya menarik perhatian para trader, tetapi juga menunjukkan kekuatan dan potensi jaringan Solana di masa depan.

Dalam sepekan terakhir, volume aplikasi terdesentralisasi (DApps) di jaringan Solana melonjak sebesar 46%. Hal ini menempatkan Solana di atas jaringan Ethereum dan BNB Chain, yang masing-masing hanya mencatat kenaikan volume sebesar 12% dan tetap datar. Peningkatan aktivitas ini terlihat merata di berbagai DApps, dengan Marinade Finance naik 66%, Pump.fun melonjak 93%, dan Solend mencatat lonjakan 143% dalam tujuh hari terakhir. Selain itu, jumlah alamat aktif yang berinteraksi dengan kontrak pintar Solana meningkat 13%, dengan bursa Jupiter menjadi penyumbang utama dengan lebih dari 2,77 juta alamat unik.

Diklansir dari Cointelegraph, kenaikan aktivitas ini didukung oleh biaya transaksi Solana yang rendah dan waktu pemrosesan cepat. Rata-rata biaya transaksi di Solana hanya Rp300, jauh lebih rendah dibandingkan Ethereum (Rp37.500) dan BNB Chain (Rp1.200). Keunggulan ini membuat Solana menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menghindari solusi lapisan-2 yang lebih rumit dan mahal.

BACA JUGA:


- https://voi.id/teknologi/421032/remixpoint-jepang-investasikan-rp80-miliar-dalam-bitcoin-ethereum-solana-dan-avalanche

- https://voi.id/teknologi/420229/phantom-wallet-terintegrasi-dengan-dydx-permudah-akses-untuk-7-juta-pengguna

- https://voi.id/teknologi/420236/dogwifhat-diprediksi-bakal-melonjak-investor-besar-bertaruh-untuk-kenaikan-20

[/see

Selain itu, peluncuran proyek-proyek baru di jaringan Solana, seperti Gameshift, yang memanfaatkan arsitektur Google Cloud untuk mengembangkan API game berbasis Web3, turut mendorong sentimen positif. Gameshift memungkinkan pengembang game tradisional mengintegrasikan token non-fungible (NFT) dan aset digital dalam ekosistem Solana, yang diharapkan akan meningkatkan permintaan pada jaringan ini.

Proyek lain yang ditunggu adalah peluncuran ponsel pintar berbasis Solana, Seeker, dengan harga di bawah Rp7,5 juta. Ponsel ini diharapkan akan menarik minat besar dari pengguna, didukung oleh airdrop token dan toko DApps yang lebih canggih.

Dengan fundamental yang kuat, para analis memperkirakan bahwa harga SOL berpotensi mencapai Rp2,7 juta dalam waktu dekat, terutama jika aktivitas di jaringan terus meningkat. Saat ini, total value locked (TVL) di Solana mencapai 36,1 juta SOL, atau sekitar Rp82,8 triliun, melampaui BNB Chain yang memiliki TVL sebesar Rp66,3 triliun.