JAKARTA - Perusahaan teknologi asal Jepang, Remixpoint, yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo, telah mengumumkan investasi besar dalam beberapa aset kripto terkemuka. Dengan menggunakan cadangan keuangannya, Remixpoint membeli Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Avalanche (AVAX) dengan total nilai mencapai 5,3 juta Dolar AS (sekitar Rp80 miliar). Langkah ini merupakan bagian dari strategi manajemen kas baru perusahaan yang bertujuan untuk mendiversifikasi aset dan mengurangi risiko volatilitas mata uang fiat.
Dalam laporan resmi yang dirilis perusahaan dan dikonfirmasi oleh media lokal Jepang, CoinPost, Remixpoint mengungkapkan bahwa pembelian tersebut terdiri dari:
- 64,4 BTC (senilai sekitar 4,22 juta Dolar AS atau Rp63 miliar)
- 130,1 ETH (senilai sekitar 351.700 Dolar AS atau Rp5,3 miliar)
- 2.260,5 SOL (senilai sekitar 351.700 Dolar AS atau Rp5,3 miliar)
- 12.269,9 AVAX (senilai sekitar 351.700 Dolar AS atau Rp5,3 miliar)
Pembelian ini adalah bagian dari rencana perusahaan untuk mengakuisisi aset kripto senilai lebih dari 10,5 juta Dolar AS (sekitar Rp158 miliar) hingga akhir tahun.
BACA JUGA:
Strategi Remixpoint tidak hanya berfokus pada Bitcoin, tetapi juga mencakup aset kripto lainnya seperti Ethereum dan altcoin (SOL dan AVAX) untuk mengurangi risiko volatilitas. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran perusahaan terkait kemungkinan depresiasi nilai yen Jepang di masa depan. Dengan berinvestasi sebagian dari dana surplusnya ke aset kripto, Remixpoint berharap dapat mengurangi risiko fluktuasi nilai mata uang fiat.
Menurut Remixpoint, pembelian ini akan dilakukan secara bertahap, bergantung pada kondisi pasar, dan diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2024. Perusahaan juga menyatakan akan segera mengungkapkan dampak pembelian ini terhadap hasil keuangannya jika terjadi pengaruh signifikan.
Pengumuman ini berdampak positif terhadap harga saham Remixpoint di Bursa Efek Tokyo. Sejak pengumuman ini, harga saham perusahaan melonjak menjadi JPY 178, tertinggi sejak awal Agustus. Hal ini mencerminkan optimisme pasar terhadap strategi investasi baru yang diambil perusahaan, terutama dalam menghadapi volatilitas mata uang fiat Jepang.
Remixpoint, yang didirikan pada tahun 2004 dan awalnya berfokus pada industri perangkat lunak, kini telah memperluas bisnisnya ke sektor perdagangan energi dan otomotif. Selain itu, perusahaan juga dikenal karena meluncurkan bursa kripto BITPoint pada tahun 2016, meski kemudian menjualnya ke operator bursa kripto saingan, SBI, pada tahun lalu.