Bagikan:

JAKARTA - Berbeda dari siklus sebelumnya, kenaikan harga Bitcoin pada 2024 ke titik tertinggi sepanjang masa justru terjadi sebelum peristiwa halving. Dan pasca halving, harga Bitcoin belum berhasil melampaui titik tertinggi tersebut. 

Bahkan, harga Bitcoin turun 13 persen dalam sebulan terakhir. Hal ini tentunya memicu perdebatan di kalangan pelaku pasar tentang kemungkinan reli di kuartal keempat 2024.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, melihat bahwa meskipun siklus pasar saat ini mungkin memerlukan waktu lebih panjang dibandingkan siklus sebelumnya, potensi bagi Bitcoin untuk mencapai rekor tertinggi baru tetap sangat terbuka. Dia optimis ini akan terjadi dalam waktu dekat.

Meski demikian, Fyqieh menekankan bahwa investor harus tetap waspada dan siap mengambil peluang, karena dinamika pasar dapat berubah dengan cepat dan membawa Bitcoin ke level baru yang lebih tinggi. 

"Jika sejarah menjadi panduan, ada kemungkinan 73 persen bahwa Bitcoin akan menguat pada kuartal keempat 2024," jelasnya.

Lebih lanjut, Fyqieh juga menganalisis siklus halving sebelumnya dan menemukan bahwa reli bullish biasanya dimulai pada Q4, dan harga Bitcoin saat ini berada dalam fase akumulasi, yang menunjukkan potensi kenaikan setelah memasuki kuartal terakhir 2024.

Namun, Fyqieh mencatat bahwa potensi reli di Q4 sangat mungkin terjadi, tetapi akan sangat bergantung pada bagaimana pasar bereaksi terhadap berbagai faktor makroekonomi, termasuk kebijakan moneter global dan sentimen investor terhadap aset digital.