JAKARTA – Misi eksplorasi Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer (NEOWISE) resmi berakhir pada Kamis, 8 Agustus lalu. Teknisi NASA telah mematikan alat pemancar dari wahana antariksa tersebut.
Selama sepuluh tahun terakhir, NEOWISE mengamati ruang angkasa untuk mencari asteroid dan komet, termasuk yang berbahaya bagi Bumi. Pesawat antariksa ini melakukan survei terakhir pada 31 Juli. Setelah itu, semua data sains diturunkan dari pesawat tersebut.
Nicola Fox, Administrator Asosiasi Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA, mengatakan bahwa misi NEOWISE telah membantu para ilmuwan untuk memahami alam semesta. Data yang dikumpulkan NEOWISE akan digunakan untuk penemuan ilmiah di masa depan.
"Misi NEOWISE merupakan kisah sukses yang luar biasa," kata Fox. "Meskipun kami sedih melihat misi ini berakhir, kami gembira dengan penemuan ilmiah masa depan yang telah dibuka dengan meletakkan dasar bagi teleskop pertahanan planet generasi berikutnya.”
NASA harus menghentikan misi NEOWISE karena posisi pesawatnya sudah semakin ke bawah. Dengan posisinya yang terlalu rendah, NEOWISE tidak bisa menyediakan data sains seperti sebelumnya.
BACA JUGA:
Selain itu, pesawat ini mengalami hambatan karena peningkatan aktivitas matahari yang membuat atmosfer bagian atas semakin panas. NEOWISE tidak memiliki sistem propulsi sehingga pesawat ini tidak bisa mempertahankan posisinya di orbit.
Berdasarkan perkiraan NASA, pesawat ini akan melakukan proses de-orbit pada akhir tahun ini. NEOWISE akan terbakar hingga habis saat memasuki atmosfer. Untuk menggantikan tugas NEOWISE, NASA akan meluncurkan NEO Surveyor pada awal tahun 2027.