Asteroid Apophis Jadi Contoh Simulasi Berbahaya yang Akan Menabrak Bumi
Tim peneliti luar angkasa internasional belum lama ini melakukan simulasi ancaman menggunakan asteroid. (foto: Ilustrasi Photo Asteroid Frantisek / Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Demi Bumi terhindar dan selamat dari serangan asteroid besar, tim peneliti luar angkasa internasional belum lama ini melakukan simulasi ancaman menggunakan asteroid.

Asteroid itu adalah Apophis. Asteroid asli sepanjang 1.100 kaki ini akan mendekati Bumi pada 2029 dan 2068, tetapi tidak akan benar-benar menabrak planet ini.

Sementara itu, hasil simulasi ini baru-baru ini bertujuan untuk menunjukkan langkah-langkah yang perlu diambil jika asteroid pembunuh planet menuju ke Bumi.

Lebih lanjut, para peserta mencari tahu apa yang bisa terjadi jika asteroid itu mengancam Bumi pada pendekatan jarak dekat terbaru antara Desember 2020 dan Maret 2021.

“Masukan ilmiah dunia nyata ini menguji stres seluruh rantai respons pertahanan planet, mulai dari deteksi awal hingga penentuan orbit serta mengukur karakteristik fisik asteroid dan bahkan menentukan apakah, dan di mana, asteroid itu mungkin menabrak Bumi,” ungkap associate professor di Laboratorium Bulan dan Planet Universitas Arizona di Tucson, Vishnu Reddy.

Kemudian, asteroid itu dilacak menggunakan misi Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer (NEOWISE) milik NASA, yang mengumpulkan informasi tentang ukuran dan bentuknya.

Melansir Digital Trends, Senin, 6 Juni, hal ini penting untuk memperkirakan berapa banyak kerusakan yang akan ditimbulkan oleh suatu dampak dan digunakan dalam simulasi kemungkinan lokasi dampak di Bumi.

Idenya adalah bahwa data dari NEOWISE dapat dikirim ke lembaga bencana untuk membantu upaya mereka dalam kasus asteroid yang benar-benar masuk.

“Melihat komunitas pertahanan planet berkumpul selama pendekatan dekat terakhir dari Apophis sangat mengesankan,” ujar seorang ilmuwan program dengan PDCO, dalam Divisi Ilmu Planet NASA, Michael Kelley.

“Bahkan selama pandemi, ketika banyak peserta latihan dipaksa bekerja dari jarak jauh, kami dapat mendeteksi, melacak, dan mempelajari lebih lanjut tentang potensi bahaya dengan sangat efisien. Latihan itu sukses besar," imbuhnya.

NASA sendiri juga diketahui memiliki misi untuk menghancurkan asteroid dengan mencari beberapa metode pertahanan. Baru-baru ini badan antariksa tersebut meluncurkan misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda atau DART.

"DART adalah misi pertama yang didedikasikan untuk menyelidiki dan mendemonstrasikan satu metode defleksi asteroid dengan mengubah gerakan asteroid di luar angkasa melalui tumbukan kinetik," jelas NASA.

Pesawat DART akan menabrak asteroid kecil bernama Dimorphos pada September mendatang, dengan tujuan untuk memindahkannya keluar jalur.