Bagikan:

JAKARTA – Misi Crew-9, penerbangan komersial NASA dan SpaceX, batal diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 18 Agustus. Hal ini terjadi karena NASA menunda jadwal peluncurannya.

Lembaga antariksa AS itu mengatakan bahwa mereka harus fokus pada misi lainnya, yaitu pesawat CST-100 Starliner milik Boeing yang belum bisa pulang dari ISS. NASA butuh waktu setidaknya sebulan untuk memeriksa kapan misi pengujian Starliner berakhir.

"Penyesuaian ini memberikan lebih banyak waktu bagi para manajer misi untuk menyelesaikan perencanaan kembali untuk Uji Terbang Awak Boeing milik badan antariksa yang saat ini sedang berlabuh di laboratorium yang mengorbit," kata NASA.

Crew-9 diluncurkan paling cepat pada 24 September. Jadwal penundaan ini akan memberikan lebih banyak waktu bagi para astronot dan tim yang menyiapkan misinya. Para astronot bisa berlatih lebih lama dan teknisi bisa memeriksa kembali persiapan peluncuran.

Ada beberapa perubahan yang akan terjadi saat Crew-9 diluncurkan. Misi ini akan diluncurkan dari Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 40 karena Kompleks Peluncuran 39A akan digunakan untuk meluncurkan Europa Clipper pada 10 Oktober.

Di sisi lain, pesawat Starliner akan terjebak lebih lama di ISS. Pesawat yang membawa Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams itu akan meninggalkan ISS pada awal tahun depan. Artinya, Wilmore dan Williams memerlukan waktu lebih dari tiga bulan lagi untuk pulang.

Keputusan ini dibuat untuk menghindari risiko keselamatan. Para pejabat NASA khawatir dengan kinerja pendorong sistem kontrol reaksi (RCS) Starliner. Rencananya, Starliner akan kembali ke Bumi, sedangkan kedua astronot akan menetap di ISS.