Bagikan:

JAKARTA – SpaceX meluncurkan misi Crew-9 pada Minggu, 29 September lalu sekitar pukul 00.17 WIB. Pada misi tersebut, SpaceX menerbangkan pesawat antariksa Dragon yang membawa astronot NASA dan Rusia.

Pesawat ini didorong menggunakan roket Falcon 9 dari Space Launch Complex-40 di Stasiun Luar Angkasa Cape Canaveral. Crew-9 merupakan misi penerbangan luar angkasa manusia pertama yang diluncurkan dari landasan tersebut.

Ada dua astronot yang menjadi bagian dari misi Crew-9, yaitu Astronot NASA Nick Hague dan Kosmonot Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) Aleksandr Gorbunov. Seharusnya, misi ini membawa empat astronot, tetapi jumlahnya dikurangi karena masalah Starliner.

Pesawat Dragon yang membawa Hague dan Gorbunov telah tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada pukul 4.30 WIB. Dragon langsung berlabuh secara otomatis ke port yang menghadap ke modul Harmony.

Kini, Hague dan Gorbunov telah bergabung dengan tim Ekspedisi 72 di ISS mengerjakan berbagai penelitian. Mereka akan tinggal selama lima bulan untuk melakukan lebih dari 200 penyelidikan ilmiah, salah satunya studi mengenai penglihatan astronot saat misi.

"Misi ini membutuhkan banyak fleksibilitas operasional dan perencanaan. Saya mengucapkan selamat kepada seluruh tim atas peluncuran yang sukses hari ini, dan semoga sukses bagi Nick dan Aleksandr saat mereka menuju stasiun luar angkasa,” kata Administrator NASA Bill Nelson.

Pejabat NASA itu menjelaskan bahwa misi penerbangan astronot ke ISS merupakan bentuk kemitraan secara komersial. Dengan diluncurkannya Crew-9 yang melibatkan Rusia, Nelson menyatakan bahwa NASA telah berhasil menjalankan operasi penerbangan yang aman dan profesional.

Hague dan Gorbunov diperkirakan kembali ke Bumi pada Februari tahun depan, bersama Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams yang menjadi bagian dari misi Starliner. Dua astronot itu sudah terjebak selama beberapa bulan di ISS karena masalah kebocoran pada pesawat