JAKARTA – NASA akan mengatasi masalah puing-puing orbital yang terus bertambah setiap tahunnya. Untuk mengurangi jumlah satelit yang tidak beroperasi atau tidak berfungsi, NASA akan menangkap sampah tersebut.
Pada 25 September lalu, NASA memberikan kontrak Penelitian Inovasi Usaha Kecil (SBIR) Tahap III kepada Starfish Space, perusahaan asal Washington. Di dalam kontrak tercatat bahwa NASA akan memberikan dana sebesar 15 juta dolar AS (Rp227 miliar) selama tiga tahun.
Fokus utama dari kontrak SBIR adalah penyelesaian misi Kemampuan Propulsi dan Inspeksi Pesawat Luar Angkasa Kecil (SSPICY). Melalui misi ini, NASA akan memitigasi puing-puing orbital untuk menjaga strategi keberlanjutan di luar angkasa.
Bo Naasz, Pimpinan Teknis Senior di Direktorat Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, mengatakan bahwa misi SSPICY dirancang untuk servis dan logistik yang membantu pembuangan satelit. SSPICY juga akan menjadi teknologi pendukung untuk menyelidiki kondisi satelit di orbit.
"Inspeksi di luar angkasa membantu kami mengkarakterisasi kondisi fisik satelit, mengumpulkan data tentang apa yang mungkin membuat wahana antariksa terdampar, dan meningkatkan pemahaman kami tentang fragmentasi dan tabrakan," jelas Naasz.
Dalam menjalankan misi SSPICY, Starfish akan menggunakan wahana antariksa Otter yang mereka kembangkan. Wahana ini merupakan pesawat kecil seukuran oven untuk memeriksa, berlabuh, dan melepaskan satelit lain dari orbit.
BACA JUGA:
Selama misi SSPICY berlangsung, Otter akan berkeliling di orbit dan mengunjungi serta memeriksa satelit milik AS yang sudah tidak beroperasi. Sebelum melakukan kunjungan, NASA akan memastikan pemilik satelitnya setuju dengan tugas Otter.
"Merupakan suatu kehormatan bagi Starfish untuk memimpin misi inspeksi puing komersial pertama yang didanai oleh NASA. Kami berharap dapat berkolaborasi dalam misi servis satelit ini dan misi-misi mendatang," ungkap Pendiri Starfish Trevor Bennett.
Pesawat ruang angkasa Otter ditargetkan meluncur pada akhir tahun 2026 dan memulai proses inspeksi di tahun berikutnya. Masih ada kemungkinan jadwalnya mengalami perubahan karena kebutuhan komponen atau kendala pengujian.