Bagikan:

JAKARTA – China akan mengikuti jejak keberhasilan AS dan Jepang, yaitu membawa pulang sampel asteroid ke Bumi. Rencananya, misi pengambilan sampel ini akan menyasar asteroid Kamoʻoalewa tahun depan.

Untuk mengambil sampel Kamoʻoalewa, Wakil Kepala Badan Antariksa Nasional China (CNSA) Bian Zhigang mengatakan bahwa mereka akan menerbangkan roket Tianwen-2. Roket ini akan mengambil bagian dari asteroid menggunakan dua teknik.

Mengutip dari media China The Paper, Tianwen-2 akan diarahkan untuk mengamati Kamoʻoalewa terlebih dahulu. Setelah diamati dalam jarak dekat, wahana antariksa ini akan mengambil sampel dan menganalisis permukaan objeknya sebelum dibawa pulang.

Tianwen-2 akan mengambil sampel Kamoʻoalewa menggunakan teknik sentuh dan lepas serta jangkar dan pasang. Teknik pertama sudah teruji melalui misi OSIRIS-REx milik NASA dan Hayabusa 2 milik JAXA, tetapi teknik kedua belum pernah digunakan.

Proses pengambilan sampel ini akan memakan waktu selama 2,5 tahun sehingga Kamoʻoalewa diperkirakan tiba di Bumi pada tahun 2028. Selain mengincar Kamoʻoalewa, Tianwen-2 juga menargetkan asteroid aktif bernama 311P/PANSTARRS atau P/2013 P5.

Asteroid ini diperkirakan datang sekitar tahun 2030-an. Rencana terkait pengambilan sampel P/2013 P5 belum diungkapkan oleh CNSA karena jadwal kedatangannya yang masih belum jelas. Target pengambilan sampel kedua mungkin akan dibagikan dalam beberapa tahun ke depan.

Kamoʻoalewa merupakan asteroid yang mirip dengan satelit Bumi, yaitu Bulan. Objek astronomi ini berdiameter 40 hingga 100 meter. Beberapa peneliti percaya bahwa asteroid ini merupakan pecahan dari bulan yang kemudian terlempar ke luar angkasa.

Untuk mengetahui berbagai unsur dan asal-usul pembentukannya, para peneliti harus mengamati sampel Kamoʻoalewa dari dekat. Informasi yang didapatkan dari penelitian sampel Kamoʻoalewa mungkin akan memberikan informasi penting terkait evolusi tata surya.