JAKARTA - Sampah antariksa telah lama menjadi perhatian, karena sering kali menganggu jalannya misi di luar angkasa. Sebuah rencana baru NASA akan mengatasi masalah itu.
Sebagai bagian dari upaya NASA untuk mengatasi puing-puing orbit itu, badan antariksa tersebut akan mendanai proposal penelitian dari tiga tim berbasis universitas yang telah dipilih.
Rencananya, pendanaan akan dilakukan selama setahun tepatnya dimulai pada tahun depan. Dengan tujuan untuk menganalisis masalah ekonomi, sosial dan kebijakan yang terkait dengan keberlanjutan ruang angkasa. Namun sayang, NASA tak menyebutkan berapa jumlah pendanaan yang digelontorkan.
Diketahui, sampah antariksa bersal dari benda-benda buatan manusia yang mengorbit Bumi dan tidak lagi memiliki tujuan.
Puing-puing itu terkait misi dan fragmentasi, pesawat ruang angkasa yang tidak berfungsi, dan inti tahap roket yang ditinggalkan.
NASA menganggap serius ancaman puing-puing orbit karena benda-benda ini dapat membahayakan pesawat ruang angkasa, membahayakan akses ke ruang angkasa, dan menghambat pengembangan ekonomi orbit rendah Bumi, termasuk partisipasi komersial.
"Puing-puing orbit merupakan salah satu tantangan besar di era kita," kata administrator asosiasi untuk Kantor Teknologi, Kebijakan, dan Strategi (OTPS) di Markas Besar NASA di Washington, Bhavya Lal yang dikutip dari laman resmi NASA, Jumat, 16 September.
BACA JUGA:
"Mempertahankan kemampuan kita untuk menggunakan ruang sangat penting bagi ekonomi kita, keamanan nasional kita, dan perusahaan sains dan teknologi bangsa kita. Penghargaan ini akan mendanai penelitian untuk membantu kita memahami dinamika lingkungan orbit dan menunjukkan bagaimana kita dapat mengembangkan kebijakan untuk membatasi puing-puing. penciptaan dan mengurangi dampak dari puing-puing yang ada," imbuhnya.
Berikut tiga proposal yang telah dipilih NASA dalam mengatasi masalah sampah antariksa.
1. "Tata Kelola Ruang Adaptif dan Dukungan Keputusan menggunakan Model Lingkungan Evolusi Sumber-Sink," disampaikan oleh Richard Linares dan Danielle Wood dari Massachusetts Institute of Technology dan Moriba Jah dari University of Texas-Austin
2. "Sebuah Model Penilaian Terintegrasi untuk Konstelasi Satelit dan Puing Orbital," disampaikan oleh Akhil Rao dari Middlebury College, Daniel Kaffine dari University of Colorado-Boulder, dan Brian Weeden dari Secure World Foundation
3. "Komunikasi dan Puing-puing Luar Angkasa: Menghubungkan dengan Pengetahuan dan Identitas Publik," disampaikan oleh Patrice Kohl, Sergio Alvarez, dan Philip Metzger dari University of Central Florida