JAKARTA – Sampah antariksa seberat 700 gram menghantam salah satu rumah warga di Naples, Florida pada 8 Maret lalu. Masalah ini sempat viral setelah pemilik rumahnya menceritakan kejadian tersebut di platform X.
Alejandro Otero selaku pemilik rumah merasa bahwa masalah ini sangat serius. Putranya berada di rumah saat sampah antariksa itu terjatuh dan ada kemungkinan terjadi kecelakaan. Oleh karena, Otero mengajukan gugatan ke NASA.
Dilansir dari Sciencealert, sebuah firma hukum mengonfirmasi bahwa keluarga tersebut menuntut kompensasi sebesar 80 ribu dolar AS (Rp1,3 miliar). Kompensasi ini telah diperhitungkan berdasarkan dampak dari kejadian tersebut.
"Klien saya mencari kompensasi yang memadai untuk memperhitungkan stres dan dampak peristiwa ini terhadap kehidupan mereka,” kata Mica Nguyen Worthy, pengacara keluarga tersebut.
Mica menjelaskan bahwa keluarga tersebut tidak mengalami cedera fisik, tetapi situasinya menyebabkan beberapa kerugian. Oleh karena itu, mereka tetap menuntut kompensasi. Menurut Mica, "Mungkin (saja) ada cedera serius atau kematian."
BACA JUGA:
NASA belum memberikan respons apa pun mengenai gugatan ini. Firma hukum Cranfill Summer pun masih menunggu tanggapan dari NASA agar hal ini bisa dijadikan acuan untuk masalah sampah lainnya yang mungkin terjadi di masa depan.
Meski NASA belum memberikan pernyataan apa pun mengenai tuntutan ini, lembaga antariksa itu sempat mengonfirmasi adanya sampah antariksa yang jatuh di rumah Otero. Sampah ini berasal dari palet kargo yang dibuang dari stasiun luar angkasa.
Seharusnya, perangkat yang dibuang pada tahun 2021 ini terbakar hingga habis saat memasuki atmosfer bumi, tetapi perkiraan ini salah. Ada perangkat keras yang lolos dari proses pembakaran dan menembus rumah Otero hingga atapnya berlubang.