Bagikan:

JAKARTA – Setelah hampir tiga tahun menjelajahi Mars, robot penjelajah Perseverance akhirnya membagikan temuan yang sangat penting. Temuan ini diduga berkaitan dengan tanda kehidupan.

Sejak mendarat di Mars pada tahun 2021, penjelajah buatan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) itu terus menelusuri Kawah Jezero selebar 45 kilometer. Kawah ini diyakini pernah menjadi tempat dari danau besar dan delta sungai.

Untuk membuktikan hipotesis tersebut, Perseverance mulai memasuki kawasan yang dipercaya sebagai delta sungai dengan menggunakan Radar Imager for Mars’ Subsurface Experiment (RIMFAX). Penelusuran ini dilakukan pada bulan Mei hingga Desember 2022.

Saat itu, Perseverance menembakkan gelombang radar ke bawah dengan interval 10 sentimeter. Radar ini mengukur denyut yang dipantulkan dari kedalaman 20 kilometer di bawah permukaan hingga pengendapan sedimen berhasil terungkap.

Data yang dihasilkan oleh instrumen ini akhirnya diteliti lebih lanjut oleh Universitas California, Los Angeles (UCLA) dan Universitas Oslo. Menurut para peneliti di universitas tersebut, radar di badan Perseverance sangat membantu jalannya penelitian.

Bahkan, RIMFAX disebut sebagai teknologi ‘kecurangan’ karena instrumen ini mampu membuat para ilmuwan membaca struktur dan komposisi di lapisan bawah permukaan. Dengan kata lain, teknologi ini bekerja dengan sangat baik.

“Beberapa ahli geologi mengatakan bahwa kemampuan radar untuk melihat di bawah permukaan adalah semacam kecurangan,” kata Wakil Peneliti RIMFAX sekaligus Profesor Ilmu Bumi, Planet, dan Luar Angkasa UCLA, David Paige.

Kembali ke hasil penelitian, pencitraan dari RIMFAX menunjukkan bahwa delta di sekitar Kawah Jezero memiliki sedimen dengan dua periode pengendapan yang berbeda. Pasalnya, dasar kawah di bawah delta terlihat tidak merata.

“Perubahan yang kami lihat dalam rekaman batuan didorong oleh perubahan skala besar di lingkungan Mars. Sangat menyenangkan melihat begitu banyak bukti perubahan di wilayah geografis yang begitu kecil, sehingga memungkinkan kami memperluas temuan kami ke skala keseluruhan kawah,” jelas Paige.

Kehadiran sedimen di permukaan Mars menunjukkan bahwa planet tersebut mungkin memiliki tanda-tanda kehidupan. Pasalnya, sedimen berkaitan erat dengan mikroba. Namun, penelitian sejauh ini hanya mengamati sedimen dan belum mengarah ke mikroba.