JAKARTA – Kabar menyedihkan datang dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Lembaga negara itu menyatakan bahwa misi Ingenuity, helikopter Mars, telah berakhir.
NASA terpaksa harus menghentikan program Ingenuity karena penerbangan ke-72 yang berakhir dengan buruk. Helikopter itu jatuh setelah kehilangan kontak dengan penjelajahnya, Perseverance, yang berfungsi sebagai relai komunikasi dengan pesawat rotor.
“Penerbangan 72. Itu penerbangan terakhir untuk Ingenuity, Helikopter Mars kami. Ingenuity dan timnya membuktikan bahwa penerbangan bertenaga dan terkendali di dunia lain bisa dilakukan. Terima kasih Ingenuity, Anda boleh beristirahat,” kata NASA.
Setelah jatuh dari ketinggian satu meter, NASA mendapatkan gambar yang menunjukkan bahwa beberapa bilah rotor Ingenuity mengalami kerusakan yang cukup serius. Akibatnya, Ingenuity tidak akan bisa diterbangkan kembali.
Meski misi Ingenuity telah diakhiri, NASA mengaku bangga dengan pencapaian dan kinerja dari helikopter tersebut. Sebagai pesawat pertama yang mampu terbang di Planet Merah, Ingenuity telah membuka jalan bagi lembaga antariksa lainnya.
“Helikopter luar biasa itu terbang lebih tinggi dan lebih jauh dari yang pernah kita bayangkan dan membantu NASA melakukan yang terbaik, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin,” kata Administrator NASA Bill Nelson dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:
Sejalan dengan pernyataan Nelson, demonstrasi teknologi Ingenuity memang berjalan dengan sangat baik dan di luar dari apa yang NASA bayangkan sebelumnya. Awalnya, pesawat nirawak ini ditugaskan selama 30 hari untuk mencapai 5 penerbangan.
Namun, kinerja Ingenuity dan Perseverance yang menjanjikan membuat misi penerbangannya diperpanjang. Sayangnya, komunikasi dari dua teknologi ini terputus dan membuat misinya harus berakhir jauh lebih cepat dari yang dibayangkan.
Dengan berakhirnya misi Ingenuity, NASA akan melakukan tes terakhir pada sistem helikopter. Mereka juga akan mengamankan sisa citra dan data yang tersimpan di memori internal Ingenuity.