Palo Alto Networks: Waspada Malware Tersembunyi di Konten Politik Jelang Pemilu
Foto: Ilustrasi kejahatan siber (Foto: Dok. Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Penjahat siber kerap kali memanfaatkan sesuatu yang sedang hype atau ramai dibicarakan, untuk melancarkan aksinya dengan menyebarkan file atau tautan yang menyimpan virus, trojan, spyware, dan juga malware.

Begitu juga di masa-masa menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini. Ahli keamanan siber mengatakan adanya kemungkinan pelaku kejahatan siber memanfaatkan platform komunikasi dan media sosial untuk menyembunyikan malware pada konten-konten politik.

“Penjahat siber sering kali mengeksploitasi momentum atau isu yang sedang hangat dibicarakan untuk memikat pengguna sosial media yang tidak menaruh curiga agar mengklik tautan berbahaya atau mengunduh file yang telah disusupi oleh malware,” kata Regional Vice President, ASEAN at Palo Alto Networks, Steven Scheurmann eksklusif kepada VOI, dikutip Sabtu, 25 November.

Lebih lanjut, Steven menjelaskan bahwa hal tersebut dapat disamarkan dalam bentuk kampanye politik, portal media, atau sumber tepercaya lainnya untuk memikat individu agar terlibat dengan konten berbahaya mereka.

Untuk itu, Steven mengimbau agar semua pihak yang terlibat, mulai dari para partai politik, kandidat, pemerintah, dan bahkan calon pemilih, lebih waspada dan mengenali ancaman privasi data yang terkait.

Karena, jika kita lengah dalam keamanan seperti ini, itu bisa menyebabkan hilangnya kendali atas data yang diakibatkan oleh bocornya kode OTP, risiko malware, pencurian informasi, hingga mengunduh file atau aplikasi berbahaya yang bisa saja berisi spyware.

“Langkah-langkah keamanan siber yang kuat perlu diterapkan, dan praktik-praktik keamanan di dunia maya perlu diimplementasikan seiring dengan persiapan menghadapi periode bersejarah di negara ini,” tandasnya.