JAKARTA - Unit 42 dari Palo Alto Networks baru-baru ini merilis laporan keamanan siber bertajuk Ransomware Retrospective 2024: Unit 42 Leak Site Analysis dan 2024 Incident Response Report.
Laporan ini mengungkapkan bahwa meskipun phishing secara historis merupakan taktik yang populer di kalangan kelompok penjahat siber, taktik serangan siber ini mengalami penurunan pada tahun 2023.
Para ahli Palo Alto Networks menyebutkan, penurunan ini terjadi karena penjahat siber beradaptasi menggunakan metode penyusupan dengan teknologi yang lebih mutakhir dan efisien.
Temuan lain dari laporan ini adalah, di mana para pelaku ancaman siber tidak pernah memandang bulu saat mereka melakukan aksinya.
Hal ini terbukti dari 93 persen kasus, para pelaku ancaman cenderung untuk mencuri data secara acak ketimbang mencari data yang spesifik.
Angka ini meningkat dari tahun 2022, di mana terdapat 81 persen kasus yang melibatkan pencurian data yang diambil bukan berdasarkan pada target tertentu.
Bahkan pada tahun 2021, angkanya lebih rendah lagi, yaitu sebesar 67 persen.
BACA JUGA:
Palo Alto Networks menyebut bahwa ini menunjukkan tren yang tengah berkembang di kalangan penjahat siber, di mana mereka mulai menebarkan jaring dengan jangkauan yang lebih luas, seperti mengumpulkan data apa pun yang bisa mereka akses, alih-alih berupaya untuk menemukan dan mengeksploitasi set data tertentu.