Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo Fadhilah Mathar mengatakan bahwa transformasi digital di desa merupakan prioritas utama Bakti untuk menuju Indonesia Emas 2045.

"Yang ingin kita kejar adalah, kita ingin menjadikan Indonesia maju, negara dengan ekonomi dunia peringkat 4 atau 5 di tahun 2045. Tidak bisa itu terjadi kalau kita tidak mengiklusikan desa," kata Fadhilah dalam acara Media Gathering Kominfo pada Jumat, 24 November di Jakarta.

Menurutnya, adanya internet dan infrastruktur komunikasi yang sudah dibangun, akuisisi ilmu pengetahuan bisa diserap lebih cepat olah masyarakat desa, sehingga transformasi digital bisa lebih berkembang lebih baik lagi.

"Nah target-target ini bisa dibuktikan dengan pembangunan digitalisasi di desa itu ternyata memberikan pertumbuhan 5 kali lebih besar. Kenapa? karena mereka benar-benar first mover, mereka punya sesuatu kemudian bertumbuh," tuturnya.

Fadhilah mengatakan, alasan itulah yang membuat pertumbuhan digitalisasi di desa menjadi lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan-pertumbuhan yang ada di wilayah jawa, yang bahkan sudah mendekati tingkat ekonomi growth.

"Nah itu yang kita harapkan," ujarnya.

Meskipun belum ideal, Fadhilah juga menyebutkan bahwa transformasi digital yang inklusif di desa saat ini, bisa berkontribusi memberikan pengaruh 0,7-1 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita mengharapkan dengan inklusif kita ini, desa-desa juga memberikan kontribusi kepada growth kita, yang kita harapkan kalau mau jadi Indonesia maju minimal di 6 persen, idealnya 6,2 sampai 6,5 per tahun," pungkasnya.

Bakti juga telah melakukan beberapa program untuk meningkatkan transformasi digital di desa, mulai dari penyediaan akses internet, menghadirkan Base Transceiver Station (BTS), dan yang terakhir Bakti telah berhasil meluncurkan SATRIA-1, dengan kapasitas 150 giga byte per detik (gbps).