Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan keamanan siber global, Palo Alto Networks memprediksi munculnya malware, trojan, dan spyware yang tersembunyi di balik konten-konten tentang politik, menjelang Pemilu 2024.

Untuk mencegah menjadi korban dari penipuan semacam itu, Regional Vice President, ASEAN at Palo Alto Networks Steven Scheurmann, merekomendasikan strategi mitigasi sebagai berikut:

  • Blokir dan laporkan: Pengguna harus segera mengabaikan, menolak, memblokir, dan melaporkan panggilan dari nomor yang mencurigakan, terutama yang terputus setelah satu kali dering. Panggilan penipuan ini bahkan mungkin tidak berasal dari negara yang ditampilkan, karena penyerang sering kali membeli dan menggunakan nomor yang berbeda.
  • Abaikan obrolan yang tidak profesional dari nomor yang tidak dikenal: Chat penipuan biasanya dipersonalisasi dan ditujukan langsung kepada individu, sementara chat asli dan otentik dari kelompok politik, organisasi keuangan, atau bisnis serupa lainnya biasanya akan merujuk pada detail spesifik dari transaksi atau akun tertentu.
  • Mengaktifkan autentikasi multi-faktor (MFA): Mengaktifkan MFA di WhatsApp akan menambahkan lapisan keamanan dan privasi ekstra pada akses akun.

  • Menjaga kewaspadaan: Pengguna harus selalu mendapatkan informasi tentang penipuan terbaru dan berhati-hati saat menggunakan WhatsApp. Mewaspadai penipuan semacam itu dapat mencegah mereka menjadi mangsa teknik penyerang.
  • Perbarui software: Perbarui perangkat lunak ponsel Anda secara teratur untuk memasukkan patch keamanan terbaru dan melindungi dari potensi kerentanan dan eksploitasi.
  • Menerapkan solusi keamanan: Menerapkan langkah-langkah keamanan, seperti perangkat lunak antivirus dan anti-malware, dapat membantu mencegah serangan siber dan melindungi informasi pribadi.
  • Tingkatkan keamanan kata sandi: Terapkan pedoman kata sandi yang menggagalkan serangan penyemprotan kata sandi dengan menggunakan kombinasi karakter, angka, dan huruf yang unik, sehingga menyulitkan penyerang untuk memecahkan kata sandi Anda.