JAKARTA – Badan Antariksa Eropa (ESA) telah melewati tahap pembakaran mesin krusial dari Ariane 6, kendaraan peluncur yang dikembangkan oleh ArianeGroup, pada Kamis, 23 November.
Mengutip dari Space, tes penting ini dilakukan untuk melihat apakah roket mampu melewati proses pembakaran mesin. Tes ini penting untuk dilakukan agar roket bisa tetap berada di jalur lepas landas saat peluncuran.
Selama pengujian, mesin Vulcain 2.1 yang merupakan tahap inti dari roket dinyalakan. Mesin ini menyala pada pukul 15.44 waktu setempat saat Ariane 6 berada di landasan peluncuran Kourou, Guyana Prancis.
Meski pengujian sempat tertunda selama 45 menit dan hitungan mundur dihentikan saat hampir mencapai menit ketiga, badan antariksa itu mengonfirmasi bahwa Ariane 6 telah lulus dari tes tersebut.
“Tim dari ArianeGroup, CNES (Badan Ruang Angkasa Prancis), dan ESA kini telah menjalankan setiap langkah penerbangan roket tanpa harus meninggalkan Bumi,” kata Direktur Jenderal ESA Josef Aschbacher, dikutip VOI dari Spacenews.
BACA JUGA:
Sebenarnya, masih ada satu tahapan tes lagi yang harus dilalui. Tes terakhir ini adalah uji api panas untuk tahap atas roket. Mereka perlu melihat apakah kinerja dan kondisi tahap atas roket berjalan sesuai dengan harapan.
Setelah Ariane 6 menjalani uji tes terakhirnya pada bulan Desember di Jerman, seluruh pejabat ESA akan bertemu untuk membahas jadwal peluncuran dari roket tersebut. Setelah itu, tanggal peluncuran akan segera diumumkan.
“Bergantung pada hasil uji ini, setelahnya saya akan berada di posisi untuk mengumumkan tanggal peluncuran Ariane 6 untuk penerbangan perdananya,” ujar Aschbacher.