Bagikan:

JAKARTA - Badan Antariksa Eropa (ESA) berencana meluncurkan uji terbang pertama Ariane 6 di Oktober mendatang, jika beberapa pengujian mesin yang akan berhasil.

Sepasang uji api statis bakal dilakukan pada tahap inti roket dan mesin Vulcain 2.1-nya di landasan peluncuran di Kourou, Guyana Prancis.

Tes pertama pada 5 September, berlangsung selama empat detik, diikuti oleh tes berdurasi 470 detik pada 3 Oktober untuk memenuhi syarat tahap inti dengan status siap terbang. Jika semua tes ini berhasil, ESA diperkirakan akan menentukan kisaran tanggal peluncuran perdananya.

Meski Direktur Jenderal ESA,  Josef Aschbacher,  optimis dengan kemajuan tes tersebut, ia mengakui masih ada ketidakpastian yang harus diatasi. Namun, ESA tetap yakin peluncuran perdana akan dilakukan pada paruh pertama 2024.

“Kami kemudian akan dapat menentukan periode peluncuran untuk Ariane 6, yang akan kami umumkan kepada Anda setelah serangkaian pengujian ini dilakukan," ujar Aschbacher.

"Saya pikir peluangnya, jika semuanya berjalan sempurna, cukup bagus sehingga tidak ada kata terlambat di tahun depan, namun masih banyak hal yang belum diketahui di depan kita," imbuhnya.

Sebelumnya, berbagai uji coba tersebut tidak berjalan lancar. Uji coba api statis selama empat detik yang awalnya dijadwalkan pada Juli, dibatalkan usai adanya masalah teknis serta kekurangan oksigen cair, menyebabkan hitungan mundurnya ditunda.

Kemudian dijadwalkan ulang lagi pada 29 Agustus, yang kembali ditunda setelah masalah teknis terjadi, kali ini memengaruhi meja kendali yang menangani pemuatan propelan dan penghitungan mundur otomatis.

Sementara uji coba api statis terakhir pada tahap atas, direncanakan pada musim gugur ini dengan tujuan menguji kinerja tahap dalam kondisi terdegradasi dan profil misi lainnya.

Ariane 6 memiliki 28 jadwal peluncuran dengan pelanggan terbesar adalah Amazon, yang memesan 18 peluncuran untuk konstelasi Project Kuiper-nya, seperti dilansir dari SpaceNews, Selasa, 5 September.