Bagikan:

JAKARTA - Roket Ariane 5 untuk penerbangan VA260 yang membawa misi Badan Antariksa Eropa (ESA) sepenuhnya telah terintegrasi dan siap diluncurkan pada 13 April.

Ariane 5 akan membawa pesawat ruang angkasa JUpiter ICy Moons Explorer (JUICE) dari Pelabuhan Antariksa Eropa di Guyana Prancis.

JUICE merupakan misi berani umat manusia berikutnya ke luar Tata Surya. Dia akan menempuh perjalanan delapan tahun ke Jupiter dengan perkiraan kedatangan pada 2031.

Selama perjalanan itu, JUICE akan menggunakan bantuan gravitasi di sekitar Bumi untuk melakukan flybys dan Venus yang membawanya ke Jupiter, sebab pesawat ruang angkasa ini tidak membawa bahan bakar yang banyak.

Sesampainya di tempat tujuan, JUICE akan melakukan pengamatan terperinci terhadap raksasa gas dan tiga Bulan besar yang membawa lautan, yakni Ganymede, Callisto, dan Europa, seperti dikutip dari laman ESA, Rabu, 12 April.

Misi ambisius tersebut akan mengamati bulan-bulan ini dengan seperangkat instrumen penginderaan jauh, geofisika, dan in situ yang kuat untuk menemukan lebih banyak informasi Bulan itu, diklaim sebagai habitat potensial untuk kehidupan masa lalu atau masa kini.

Para peneliti ESA menduga, mungkin terdapat lingkungan di dasar lautan itu yang memelihara kehidupan seperti ventilasi termal di dasar lautan Bumi.

Pesawat ruang angkasa ini akan memantau lingkungan magnetik, radiasi, dan plasma kompleks Jupiter secara mendalam dan interaksinya dengan bulan-bulan, mempelajari sistem Jupiter sebagai arketipe sistem raksasa gas di seluruh alam semesta.

"Hal tersulit yang ingin kami lakukan adalah mencoba dan mengukur medan magnet dari arus listrik yang mengalir di lautan air cair di Ganymede," ujar Penyelidik Utama untuk magnetometer di atas kapal JUICE, Profesor Michele Dougherty.

"Itu akan memungkinkan kita untuk mengetahui tidak hanya kedalaman lautan, tetapi kandungan garamnya dan mudah-mudahan mendapatkan ide tentang apakah itu lautan global atau apakah hanya terfokus pada bagian bulan," imbuhnya.