Bagikan:

JAKARTA - Dalam hitungan hari, Badan Antariksa Eropa (ESA) bakal meluncurkan pesawat ruang angkasa Jupiter Icy Moons Explorer (JUICE), yang akan mengorbit di Bulan planet tersebut.

Jupiter sendiri dikenal sebagai planet yang memiliki banyak Bulan, diklaim lebih dari 90 Bulan. Namun, JUICE hanya akan menjelajahi tiga Bulan tersebut, yakni Ganymede, Callisto dan Europa.

Berkat pesawat ruang angkasa Galileo NASA yang mengarahkan teleskopnya ke Jupiter pada 1955, dia menemukan empat benda langit mengelilingi planet tersebut dan memiliki bukti lautan cair yang tersembunyi di bawah permukaan esnya.

Empat benda itu adalah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto, yang sekarang dikenal sebagai Bulan Galilea Jupiter.

Sementara penemuan air cair, yang sebagai bahan utama kehidupan di Bumi, sejauh ini di luar angkasa membuat para ilmuwan bertanya-tanya, mungkinkah di Bulan tersebut tersembunyi kehidupan?

Bahkan, mereka juga menduga mungkin terdapat lingkungan di dasar lautan itu yang memelihara kehidupan seperti ventilasi termal di dasar lautan Bumi.

"Hal tersulit yang ingin kami lakukan adalah mencoba dan mengukur medan magnet dari arus listrik yang mengalir di lautan air cair di Ganymede," ujar Penyelidik Utama untuk magnetometer di atas kapal JUICE, Profesor Michele Dougherty.

"Itu akan memungkinkan kita untuk mengetahui tidak hanya kedalaman lautan, tetapi kandungan garamnya dan mudah-mudahan mendapatkan ide tentang apakah itu lautan global atau apakah hanya terfokus pada bagian bulan," imbuhnya.

Hal itu lah yang harus diteliti lebih jauh oleh JUICE. Di mana pesawat ruang angkasa tersebut akan meluncur dari pelabuhan antariksa Eropa, Kourou, Guyana Prancis, dengan menunggangi roket Ariane 5 ke luar angkasa pada 13 April.

Kemudian JUICE akan menempuh waktu sekitar delapan tahun untuk mencapai Jupiter, dengan perkiraan kedatangan pada 2031, seperti dikutip dari Metro, Senin, 10 April.

Selama perjalanan itu, JUICE akan menggunakan bantuan gravitasi di sekitar Bumi untuk melakukan flybys dan Venus yang membawanya ke Jupiter, sebab pesawat ruang angkasa ini tidak membawa bahan bakar yang banyak.

"Kami hampir yakin bahwa setidaknya tiga bulan memiliki lautan air cair yang baik di bawah permukaannya. Jika kita mencari tempat di tata surya kita, di mana kehidupan dapat terbentuk, bahan pertama yang Anda cari adalah air cair," tutur Profesor Dougherty.