Bagikan:

JAKARTA – Arianespace, perusahaaan antariksa asal Prancis, menunda jadwal peluncuran roket Ariane 6. Roket ini seharusnya diluncurkan pada Desember mendatang, tetapi jadwalnya berubah menjadi Februari.

Kabar ini dibagikan pada 8 November, menurut laporan Spacenews. Arianespace mengungkapkan bahwa jendela peluncuran Ariane 6 akan dibuka mulai kuartal pertama tahun depan. Jika target peluncurannya berhasil, roket ini akan terbang pada pertengahan Februari.

Ariane 6 diluncurkan pertama kali pada Juli lalu. Debut roket ini berjalan dengan lancar sehingga pejabat Arianespace dan Badan Antariksa Eropa (ESA) langsung membahas jadwal peluncuran kedua. Saat itu, Ariane 6 ditargetkan terbang ke orbit pada 3 Desember.

Namun, pada September lalu, para teknisi membahas tentang anomali yang mencegah tahap atas roket melakukan pembakaran de-orbit fase terakhir. Menurut para teknisi, masalah ini bisa diselesaikan dengan mengubah perangkat lunak unit daya bantu (APU).

Arianespace tidak menjelaskan apakah anomali ini berkaitan dengan jadwal peluncuran yang tertunda. Pihak perusahaan hanya mengatakan bahwa sejumlah kecil penyimpangan sudah ditangani dan perangkat lunak APU telah diterapkan ke wahana tersebut. 

Untuk bagian tahap inti dan tahap atasnya, kedua komponen ini masih dikembangkan di pabrik yang berada di Prancis dan Jerman. Tahapan ini akan diangkut ke lokasi peluncuran di Guyana Prancis dalam waktu dekat.

Meski jadwal peluncuran kedua Ariane 6 ditunda, Arianespace meyakini bahwa keputusan ini tidak akan mengganggu jadwal peluncuran berikutnya. Kepala Bagian Komersial Arianespace, Steven Rutgersin, pun masih optimistis dengan target enam peluncuran Ariane 6 pada tahun depan.