Bagikan:

JAKARTA - Dalam perkembangan mengejutkan, platform investasi kripto populer, Robinhood, telah mendapatkan perhatian sebagai pemegang ketiga terbesar dalam hal kepemilikan Bitcoin (BTC). Tindakan ini mengindikasikan potensi pergeseran dalam lanskap kepemilikan aset digital yang sebelumnya didominasi oleh bursa kripto tertentu.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah besar Bitcoin (BTC) telah dibeli secara diam-diam oleh alamat dompet yang tidak dikenal. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang identitas entitas atau individu di balik simpanan Bitcoin yang cukup besar ini.

Seiring berlanjutnya pembelian ini, tim analisis blockchain dan pelacakan data dari Arkham Intelligence mulai menyelidiki alamat tersebut untuk mengungkap pemiliknya. Peneliti blockchain ini akhirnya mengungkap bahwa alamat yang telah tumbuh dalam beberapa bulan terakhir ini adalah kepunyaan Robinhood.

Data dari perusahaan menunjukkan bahwa alamat dompet tersebut sekarang memiliki Bitcoin senilai lebih dari 3 miliar dolar AS (Rp45 triliun). Meskipun begitu, perusahaan belum memberikan komentar resmi tentang peran barunya sebagai pemegang utama Bitcoin.

Lebih lanjut, penyelidikan Arkham menemukan bahwa Robinhood mengumpulkan aset kripto ini melalui serangkaian transfer, mengakumulasi sekitar 118.300 BTC selama tiga bulan. Transaksi-transaksi ini terjadi melalui sejumlah dompet kecil yang akhirnya dikonsolidasikan menjadi satu dompet utama.

Ternyata, aset kripto ini sebenarnya disimpan oleh Jump Trading, sebuah perusahaan investasi kripto yang didirikan pada tahun 2015. Jump Trading dan CEO-nya, Kanav Kariya, baru-baru ini dihadapkan pada tuntutan hukum terkait perannya dalam runtuhnya blockchain Terra (LUNA) tahun lalu.

Semua transaksi dan kepemilikan BTC yang dibeli oleh Robinhood tercatat dengan aman di blockchain Bitcoin. Serangkaian transaksi ini dimulai pada 8 Maret dan berlanjut dengan transfer BTC yang signifikan hingga mencapai puncaknya pada tanggal 14 Juli, sesuai data dari BitInfoCharts.

Hal menarik adalah eksposur Bitcoin yang substansial oleh Robinhood, meskipun volume perdagangan kripto di platformnya relatif rendah. Pengungkapan ini menegaskan komitmen Robinhood untuk mendiversifikasi portofolio dan memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi kripto.