JAKARTA - Menyimpan Bitcoin sebagai aset dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan, seperti diversifikasi portofolio dan melindungi nilai aset dari inflasi. Namun platform perdagangan kripto dan saham Robinhood mengaku belum tertarik menyimpan Bitcoin. Bos perusahaan mengungkapkan alasannya.
CEO Robinhood, Vladimir Tenev, mengungkapkan bahwa meskipun cryptocurrency semakin menjadi fokus utama platform perdagangan mereka tapi sayangnya perusahaan tidak berniat menjadikan Bitcoin sebagai aset investasi.
Dalam wawancara pada Senin lalu, Tenev menyatakan bahwa ide untuk menyimpan Bitcoin "kadang-kadang muncul," tetapi hingga saat ini Robinhood lebih memilih menggunakan cryptocurrency untuk memenuhi kebutuhan perdagangan pelanggan mereka.
"Kami tidak menutup kemungkinan itu, tetapi sejauh ini belum dilakukan," ujar Tenev dalam wawancara dengan Anthony Pompliano. "Kami bukan perusahaan manajer investasi."
Tenev juga menegaskan bahwa langkah menyimpan Bitcoin di neraca perusahaan, seperti yang dilakukan oleh MicroStrategy dan Tesla, dapat menimbulkan kebingungan di kalangan investor, yang mungkin melihat Robinhood sebagai perusahaan dengan fokus berbeda.
BACA JUGA:
Robinhood mencatat kenaikan harga sahamnya (ticker: HOOD) sebesar 202% sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan harga Bitcoin sebesar 110%. Menurut Tenev, kinerja saham Robinhood sudah sangat terkait dengan pergerakan harga Bitcoin, bahkan tanpa perusahaan memegang Bitcoin sebagai bagian dari neracanya.
"Jika kami memegang Bitcoin untuk tujuan investasi, itu mungkin akan memperumit pandangan investor terhadap kami," tambah Tenev.
Selain itu, analis dari Bernstein baru-baru ini menyebut Robinhood sebagai pilihan utama dalam siklus "perdagangan deregulasasi crypto" menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS. Mereka memproyeksikan bahwa pendapatan crypto Robinhood akan meningkat sebesar 20% hingga akhir 2025, menyumbang 38% dari total pendapatan platform tersebut.
Namun, Robinhood tetap lebih bersikap konservatif dalam menawarkan opsi investasi aset digital dibandingkan platform lain seperti Coinbase dan Kraken. Perusahaan ini tercatat memiliki daftar token yang lebih sedikit.
Meski demikian, langkah Robinhood untuk menutup akuisisi bursa crypto Bitstamp pada paruh pertama 2025 menunjukkan potensi perluasan layanan di masa depan.