JAKARTA - Dalam periode singkat selama 98 hari, sebuah dompet bitcoin yang misterius telah melompat ke peringkat ketiga dalam daftar dompet terbesar. Identitas dompet ini, dengan alamat "bc1ql," telah menjadi pusat perhatian.
Pada tanggal 22 Agustus 2023, dompet tersebut menampung sekitar 118.300,20 BTC, dengan nilai total sekitar 3,07 miliar dolar AS (Rp47 triliun) berdasarkan nilai tukar saat ini. Menariknya, identitas asli dompet ini telah tersembunyi di balik lapisan misteri selama bertahun-tahun, bahkan mengubah alamatnya beberapa kali.
Sebelumnya, pada bulan November 2021, alamat "1P5ZE" yang telah menduduki posisi ketiga dalam daftar dompet BTC terbesar. Namun, dengan berbagai perubahan yang terjadi, dompet ini terkait dengan banyak spekulasi. Salah satu spekulasi yang muncul adalah bahwa dompet ini mungkin dimiliki oleh Microstrategy.
Namun, setelah saldo di alamat "1P5ZE" menurun menjadi nol, posisi terbesar ketiga direbut oleh dompet lain dengan alamat "1LQoW" pada tahun 2022. Dengan lebih dari 140.000 bitcoin di dalamnya pada Desember 2022, dompet ini memiliki keterkaitan transaksi dengan dompet "1P5ZE" dan alamat lain yang disebut "1FzWL." Analisis mendalam terhadap klaster, heuristik, dan jejak transaksi menunjukkan kemungkinan perubahan kepemilikan dari "1P5ZE" ke "1LQoW."
Berdasarkan laporan Bitcoin.com News yang mendapatkan informasi dari sumber yang memiliki akses ke analisis blockchain, seperti Chainalysis dan Ciphertrace. Sumber ini mengungkapkan bahwa kemungkinan besar kedua alamat yang tersebut, "1P5ZE" dan "1FzWL," dimiliki oleh platform pertukaran kripto Gemini.
Yang lebih menarik, alamat terbaru yang muncul, "bc1ql," memiliki koneksi langsung dengan alamat bitcoin "1LQoW," mengindikasikan bahwa dompet penuh teka-teki ini mungkin tetap berada di bawah kepemilikan yang sama.
BACA JUGA:
Seorang jurnalis mata uang kripto ternama, Colin 'Wu Blockchain,' memberikan pandangannya tentang misteri ini. Menurutnya, Gemini adalah pemilik dari alamat baru ini. "Dalam tiga bulan terakhir, Gemini telah mentransfer bitcoin ke alamat baru bc1q....59v2," ungkapnya.
"Totalnya, mereka memiliki sekitar 118.000 bitcoin, setara dengan 3,08 miliar dolar AS. Ini menjadikannya pemegang bitcoin terbesar ketiga. Sementara alamat bitcoin terbesar pertama dan kedua dimiliki oleh Binance Cold Wallet dan Bitfinex Cold Wallet," tambah Wu.
Spekulasi mengenai siapa pemilik bitcoin tersebut masih terus bergulir dan tidak berhenti sampai di situ. Beberapa pihak berpendapat bahwa Blackrock mungkin tengah mempersiapkan pendanaan untuk produk perdagangan Bitcoin melalui Exchange-Traded Fund (ETF). Ada juga menilai alamat tersebut berada di bawah Jump Trading Custody yang disebut-sebut milik Robinhood.
Pada tanggal 24 Mei 2023, analis blockchain "Ergo BTC" dari oxt.me mempertanyakan apakah "Jump [sedang] menyerahkan kunci ke Robinhood." Meskipun ada berbagai teori, kemungkinan besar Blackrock adalah pemilik sebenarnya dari dompet tersebut. Skenario yang paling masuk akal adalah bahwa dompet ini memiliki kaitan dengan Gemini atau Robinhood, dan memiliki koneksi kuat dengan dompet terbesar ketiga sebelumnya, yaitu "1LQoW" dan "1P5ZE."
Aktivitas dompet kripto yang berisi 118.000 Bitcoin senilai Rp47 triliun ini terus mengundang spekulasi dan pengamatan dari berbagai pihak. Hingga detik ini belum diketahui secara pasti siapa pemilik sebenarnya dari dompet ini dan apa tujuan akhirnya. Identitas pemilik BTC tersebut masih menjadi pertanyaan besar di komunitas kripto.